kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan Berlomba-lomba Cari Strategi Genjot Dana Murah


Kamis, 08 September 2022 / 17:33 WIB
Perbankan Berlomba-lomba Cari Strategi Genjot Dana Murah
ILUSTRASI. Suasana di My BCA, layanan digital Bank Central Asia (BCA) di Mal Kasabalnka, Jakarta. Perbankan Berlomba-lomba Cari Strategi Genjot Dana Murah.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan DPK tumbuh 6,2% secara tahunan jadi Rp 682,4 triliun. Dana murah menyumbang Rp 469,1 triliun atau 68,7%. Walaupun total nilai CASA ini masih naik 5,7%, tetapi secara rasio ada sedikit penurunan. Per Juli 2021, rasio CASA bank ini ada di level 69%.

Di urutan selanjutnya, ada Bank CIMB Niaga dengan rasio CASA 66,4%, naik dari 60% pada Juli 2021. Total DPK bank ini naik 3,5% jadi Rp 231,3 triliun dengan nilai giro dan tabungan mencapai Rp 153,7 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menorehkan DPK naik 1,23% secara tahunan menjadi Rp 1.125 triliun dengan dana murah mencapai Rp 732,6 triliun atau 65,1%. Rasio tersebut naik dari Juli tahun lalu yang hanya mencapai 59,2%.

Lalu rasio CASA Bank Permata naik dari 52,28% pada Juli 2021 menjadi 59% pada Juli 2022, OCBC NISP naik daro 49,4% menjadi 57,9%, Bank Maybank Indonesia meningkat dari 42,5% ke 49%, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) naik dari 38% ke level 45,7%, BTPN naik dari 31% menjadi 40,4%, Bank woori Saudara meningkat dari 31,76% jadi 35,1% dan Bank Mega turun dari 27,62% ke level 24,6%.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA menjelaskan, rasio CASA BCA yang tinggi membuat biaya dananya cukup rendah.

Baca Juga: Suku Bunga Naik, Perbankan Bakal Mulai Berebut Dana

"Bunga tabungan BCA jujur saja hampir nol, karena nasabah kami sudah menikmati kemudahan tabungan BCA. Untuk Giro, satu dua nasabah masih kami berikan jasa giro dengan rata-rata 0,7%. Adapun bunga rata-rata deposito 1,9%. Sehingga kalau ditotal semua rate yang kita kasi rata-ratanya masih 0,1% atau paling tinggi itu 0,9%. Itulah cost of fund kami," tuturnya.

Sementara likuiditas BCA masih sangat memadai dengan LDR 63%. Oleh karena itu, Jahja bilang,  BCA tidak akan serta merta menaikkan suku bunga deposito ketika pasar bunga deposito naik. Sehingga biaya dana akan tetap bisa dipertahankan di level yang ada saat ini.

Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memperkirakan rasio dana murah perseroan sampai akhir tahun akan naik ke level Rp 49%-50%. Per Juli 2022, bank ini menghimpun DPK Rp 306,322 triliun atau tumbuh 9,35% secara tahunan. Rasio CASA perseroan naik jadi 45,7% dari 38% per Juli 2021.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Begini Prospek Saham Sektor Perbankan

Untuk meningkatkan rasio CASA itu, Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin mengatakan, pihaknya akan fokus mengejar agar giro dan tabungan terus dipakai bertransaksi yakni dengan meningkatkan fitur-fitur di channel mobile banking, internet banking, cash management system, dan lain-lain.

"BTN juga fokus meningkatkan produk baru yaitu Tabungan BTN Bisnis yang didesain khusus untuk pebisnis UMKM, dengan memberikan kemudahan seperti bebas biaya transaksi, rincian transaksi lebih detail, limit yang lebih besar, dan lain-lain." jelas Jasmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×