Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era digital membuat masyarakat tidak lepas dari alat teknologi bernama smartphone, tak ayal hal ini membuat transaksi layanan perbankan melalui mobile banking atau super app makin mekar saban tahun.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi bank dengan nilai volume transaksi terbesar di jajaran bank KBMI 4. BCA mencatat total nilai volume transaksi mobile banking tembus Rp 4.987 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2023, atau tumbuh sebesar 25,8% secara tahunan atau year on year (YoY).
Sejalan dengan itu, kanal frekuensi transaksi mobile banking tumbuh sebesar 43,4% YoY mencapai 15,5 miliar transaksi. Angka tersebut sekaligus menjadi frekuensi transaksi tertinggi dari layanan digital BCA.
Alhasil kenaikan volume dan frekuensi transaksi mobile banking BCA secara konsisten turut mendukung pertumbuhan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,7% YoY menjadi Rp 13,3 triliun. Alhasil, Pendapatan Selain Bunga BCA sebesar 9,7% YoY menjadi Rp 18,3 triliun per akhir September 2023.
Baca Juga: NIM Perbankan Terus Naik, Tak Ada Peluang Turun?
EVP Secretariat and Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan transaksi finansial yang paling banyak digunakan pada kanal mobile banking adalah transfer antar rekening BCA, transfer virtual account, dan transfer ke rekening selain BCA dengan menggunakan BI FAST.
"BCA senantiasa melakukan berbagai inovasi layanan digital untuk memastikan platform perbankan transaksi yang aman dan andal,sehingga mampu mendukung pertumbuhan transaksi dan basis nasabah secara berkelanjutan," kata Hera beberapa waktu lalu.
Terbaru, Hera menyebut BCA juga telah mempersiapkan aplikasi myBCA untuk menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, yakni dengan menambahkan fitur Paylater BCA yang merupakan fasilitas kredit untuk alternatif pembayaran melalui scan QRIS.
"Inovasi ini menjadi bentuk komitmen kami dalam memperkuat ekosistem digital di myBCA, setelah sebelumnya kami menghadirkan beragam fitur seperti integrasi fitur wealth management (WELMA), login dengan teknologi biometrik, cardless, hingga pembayaran dan isi ulang," kata dia.
Di sisi lain, meski BCA menjadi bank dengan nilai volume transaksi terbesar, namun dari sisi pertumbuhannya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menempati posisi pertama dengan pertumbuhan volume transaksi mobile banking tertinggi di KBMI 4, yakni tumbuh 66,87% YoY menjadi Rp 2.984 triliun di sembilan bulan pertama 2023.
Frekuensi transaksi juga tumbuh melesat 79,1% YoY menjadi 2.184 transaksi. Kinerja positif dari mobile banking BRI yakni BRImo sejalan dengan pertumbuhan penggunanya yang tumbuh 38,47% mencapai 29,8 juta users.
Alhasil, pertumbuhan volume dan transaksi BRImo menyumbang fee based income BRI sebesar Rp 1,81 triliun, atau tumbuh 57,26% YoY di sembilan bulan pertama 2023.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan fitur transaksi yang paling sering dilakukan melalui BRImo di antaranya transfer, BRIVA, pembayaran e-commerce dan pembelian pulsa.
Baca Juga: Hingga Kuartal III, Perbankan Syariah Catatkan Kinerja yang Ciamik
Meski telah dibekali dengan lebih dari 100 fitur, ke depannya BRI akan terus mengembangkan super apps BRImo melalui pendekatan customer profilling dengan teknologi AI (artificial intelligence).
"BRI memproyeksikan bahwa transaksi digital melalui mobile banking akan terus meningkat seiring dengan journey digitalisasi masyarakat Indonesia," kata Hendy kepada Kontan, Minggu (5/11)
Hendy juga menyebut porsi transaksi digital di BRI sendiri saat ini sudah mencapai sekitar 99% dari total transaksi layanan perbankan, atau dengan kata lain sisanya hanya sebesar kurang dari 1% yang masih bertransaksi di outlet konvensional BRI.
Selanjutnya ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang juga mencatat pertumbuhan frekuensi dan volume transaksi dari kanal mobile banking di sembilan bulan pertama 2023
Melalui super app Livin', Bank Mandiri mencatatkan volume transaksi mencapai Rp2.400 triliun atau tumbuh 37% YoY. Sementara untuk frekuensi transaksi mencapai 2 miliar transaksi atau tumbuh 46% YoY per akhir September 2023.