kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Perbankan Bisa Hentikan Penyaluran Kredit ke Fintech Hingga Startup, Ini Pemicunya


Kamis, 13 Februari 2025 / 20:54 WIB
Perbankan Bisa Hentikan Penyaluran Kredit ke Fintech Hingga Startup, Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Kredit Perbankan: Teller menghitung uang di Hana Bank, Jakarta, Senin (13/1/2025).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Sependapat, Direktur Keuangan PT Bank Raya Indonesia Tbk Rustati Suri Pertiwi juga mengaku selalu melakukan review dan analisis background checking secara mendalam untuk setiap partner yang akan maupun yang sudah bekerjasama.

Adapun, Tiwi merinci indikator penentuan kualitas partner didasari pada beberapa hal. Di antaranya adalah status NPL fntech, rasio bisnis hingga rencana bisnis tersebut yang sesuai dengan standar Bank Raya.

“Harapannya, penyaluran kredit yang dilakukan dapat tepat sasaran dengan kualitas yang terjaga,” ujar Tiwi.

Ia juga mengaku pernah melakukan pemutusan kerjasama dengan beberapa fintech. Sayangnya, ia tak menyebutkan berapa jumlah fintech yang telah diputus.

Hingga bulan September 2024, kredit chanelling Bank Raya hanya tumbuh 4,6% secara tahunan dengan outstanding sebesar Rp 184 miliar. Tiwi menyoroti pertumbuhan ini relatif lebih rendah dari total pertumbuhan kredit digital yang mencapai 90,4% dengan outstanding sebesar Rp 1,8 triliun.

Baca Juga: Fintech Atur Strategi Kikis Kredit Macet

“Tetap mengembangkan channeling, tapi tidak menjadi strategi prioritas,” ujarnya.

Direktur Kepatuhan PT Bank Jago Tbk Tjit Siat Fun atau akrab dipanggil Afun menambahkan pihaknya selalu mengukur risiko-risiko dengan memilih atau menyeleksi mitra pembiayaan secara berkala. 

Dalam hal ini, pihaknya terus mempelajari risiko, perilaku, dan tren pada setiap mitra sehingga bisa mengantisipasi potensi kualitas kredit yang memburuk. Untungnya, Bank Jago pun lebih banyak menyalurkan kredit channeling ke ekosistem sendiri yaitu Grup Goto.

“Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×