kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perbankan masih berupaya mengejar batas minimum kredit UMKM sebesar 20%


Rabu, 11 Desember 2019 / 20:31 WIB
Perbankan masih berupaya mengejar batas minimum kredit UMKM sebesar 20%
ILUSTRASI. Konsumen memilih produk busana ukm saat pameran di Jakarta, Senin (21/10). Perbankan masih berupaya mengejar batas minimum kredit UMKM sebesar 20%./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/10/2019.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati akhir tahun 2019, perbankan semakin injak gas mengejar pemenuhan batas minimum penyaluran kredit ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 20%. Kini, bank menegah pun semakin mematangkan strategi untuk mencapai target tersebut.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) misalnya yang per September 2019 lalu mencatatkan porsi kredit UMKM sudah sekitar 13%. Sekretaris Perusahaan Bank BJB Muhammad Asadi Budiman bilang, diperkirakan tahun ini rasio tersebut bakal ada di kisaran 13%-14%.

Baca Juga: Jumlah pengguna DANA bertambah menjadi 30 juta user

Salah satunya di topang oleh peningkatan pada bisnis kredit mikro perseroan yang sudah tumbuh 9,4% dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy). "Terkait posisi minimum 20%, kami sedang menuju ke sana. Tentunya dengan menjaga pertumbuhan yang berkualitas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/12).

Lebih lanjut, bank bersandi bursa BJBR ini menerangkan bahwa di tahun depan bisnis mikro berpeluang untuk tumbuh lebih deras. Sebabnya, tahun 2020 Bank BJB memang akan mendapatkan jatah program kredit usaha rakyat (KUR) oleh Pemerintah yang nilai alokasinya mencapai Rp 1 triliun.

Sedikit berbeda dengan Bank BJB, PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) justru mengaku pihaknya sudah melampaui batas minimum kredit UMKM di tahun ini. Direktur Kepatuhan BWS I Made Mudiastra mengungkap per November 2019 porsinya tercatat sudah mencapai 32,75% atau sebesar Rp 8,77 triliun.

Baca Juga: Rabobank terima pinangan untuk diakuisisi BCA, ini alasannya

Meski begitu menurut perseroan, penyaluran kredit UMKM memang memerlukan keahlian khusus. Pun, jumlah permintaannya saat ini tidak begitu besar. Alhasil, pihaknya mengatakan pertumbuhannya selalu konsisten di kisaran 8%-10% secara yoy pada akhir tahun.

Adapun dari sisi sektor usahanya, beberapa yang menjadi sasaran utama BWS yakni sektor pengolahan, garmen, pengangkutan, perdagangan, dan industri lainnya.

Senada, PT Bank OCBC NISP Tbk menyebut porsi kredit UMKM perseroan saat ini sudah menembus 60% di kuartal IV 2019. Pencapaian tersebut menurut Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja sudah meningkat dari capaian di September 2019 sebesar 57%.

Namun, Parwati mengakui kalau mayoritas kredit yang disalurkan merupakan segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

Perseroan sejak tahun 2010 silam memang sudah mengurangi dan menghilangkan kredit mikro lantaran kesulitan dalam menghadapi persaingan. Pasalnya, kredit mikro memang membutuhkan infrastruktur yang cukup besar untuk menjangkau pasar.

Baca Juga: Bangkok Bank dikabarkan berniat memborong saham Bank Permata

Adapun, jika digabungkan dengan segmen mikro, porsi UMKM perseroan baru menjadi 18%. Meski begitu, Parwati meyakini di tahun depan porsinya bakal bisa mencapai 20%. "Kami merasakan sendiri bahwa segmen UKM terus saja tumbuh," katanya.

Untuk dapat mendongkrak pertumbuhan tersebut, pihaknya terus mengembangkan layanan untuk memfasilitasi pertumbuhan. Termasuk salah satu strateginya yakni dengan mengandalkan kecanggihan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×