kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Perbankan masih berupaya mengejar batas minimum kredit UMKM sebesar 20%


Rabu, 11 Desember 2019 / 20:31 WIB
Perbankan masih berupaya mengejar batas minimum kredit UMKM sebesar 20%
ILUSTRASI. Konsumen memilih produk busana ukm saat pameran di Jakarta, Senin (21/10). Perbankan masih berupaya mengejar batas minimum kredit UMKM sebesar 20%./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/10/2019.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Senada, PT Bank OCBC NISP Tbk menyebut porsi kredit UMKM perseroan saat ini sudah menembus 60% di kuartal IV 2019. Pencapaian tersebut menurut Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja sudah meningkat dari capaian di September 2019 sebesar 57%.

Namun, Parwati mengakui kalau mayoritas kredit yang disalurkan merupakan segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

Perseroan sejak tahun 2010 silam memang sudah mengurangi dan menghilangkan kredit mikro lantaran kesulitan dalam menghadapi persaingan. Pasalnya, kredit mikro memang membutuhkan infrastruktur yang cukup besar untuk menjangkau pasar.

Baca Juga: Bangkok Bank dikabarkan berniat memborong saham Bank Permata

Adapun, jika digabungkan dengan segmen mikro, porsi UMKM perseroan baru menjadi 18%. Meski begitu, Parwati meyakini di tahun depan porsinya bakal bisa mencapai 20%. "Kami merasakan sendiri bahwa segmen UKM terus saja tumbuh," katanya.

Untuk dapat mendongkrak pertumbuhan tersebut, pihaknya terus mengembangkan layanan untuk memfasilitasi pertumbuhan. Termasuk salah satu strateginya yakni dengan mengandalkan kecanggihan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×