kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan mendalami kredit kelautan


Rabu, 19 Oktober 2016 / 10:26 WIB
Perbankan mendalami kredit kelautan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perlahan tapi pasti, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perbankan untuk lebih getol menyalurkan kredit ke sektor kelautan dan perikanan dalam program Jangkau, Sinergi dan Guideline (Jaring). Hingga kuartal III 2016, sejumlah bank besar hampir mencapai target tahunan.

Misalnya saja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).  Bank dengan laba terbesar ini telah berhasil melampaui target penyaluran kredit sebesar Rp 3,87 triliun tahun ini. Per September 2016, BRI telah mengucurkan kredit kelautan sebesar Rp 3,8 triliun. 

“Total nilai kredit tembus 101,81% dari target," ujar Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BRI Mohammad Irfan, Selasa (18/10).

Kenaikan kredit maritim juga dialami PT Bank Mandiri Tbk. Sejak awal tahun hingga September 2016, bank berlogo pita emas ini telah berhasil menyalurkan pembiayaan program Jaring sebesar Rp 1,34 triliun.

Total outstanding penyaluran kredit mencapai sebesar Rp 2,47 sejak program Jaring meluncur pada 2015. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menambahkan, sepanjang tahun lalu pihaknya menyalurkan pinjaman program Jaring sebesar Rp 1,14 triliun.

Rohan mengatakan, sembari memacu aliran kredit program Jaring, Bank Mandiri juga mengelola atau mitigasi risiko agar kualitas kredit tetap lancar. Salah satu strategi perseroan yakni fokus menyalurkan pembiayaan ke sub sektor pengolahan perikanan.

“Kami akan mengarahkan 60%-70% pembiayaan perikanan ke sub sektor ini,” jelas Rohan.

Senior Vice Presiden PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anton Siregar menyatakan, pihaknya menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sektor perikanan di kisaran 2%. Menurut Anton, rasio NPL sektor kelautan lebih stabil ketimbang sektor lain.

Sebagai informasi, BNI telah menyalurkan kredit Jaring sebesar Rp 800 miliar per 30 September 2016. Di akhir Desember 2015 lalu, BNI menggelontorkan kredit sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 1,4 triliun.

Asal tahu saja, per kuartal I 2016, kredit program Jaring baru mencapai 10% dari target akhir 2016 yang sebesar Rp 9,2 triliun. Target penyaluran kredit program jaring di tahun ini sendiri meningkat 24,2% dari realisasi 2015.

OJK optimistis target kredit program Jaring bisa tercapai. Sebab, di tahun ini ada penambahan delapan bank penyalur kredit program jaring, sehingga kini tercatat 16 bank penyalur.

Tahun lalu, program jaring hanya diikuti oleh delapan mitra bank. Per akhir kuartal III tahun ini, BRI merajai pangsa pasar kredit program Jaring.

Dengan kucuran kredit sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 3,8 triliun per akhir September 2016, BRI menguasai 41,30% dari total target OJK tahun ini. BRI memacu kredit program Jaring lewat optimalisasi agen branchless banking.

Selain itu, untuk mendukung program Jaring, BRI juga memanfaatkan 20.000 mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan fasilitas kantor bergerak yaitu teras kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×