Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melihat prospek positif dari segmen pensiunan. Tahun depan, bank pelat merah ini optimis pembiayaan di segmen tersebut tumbuh dua digit.
"Market masih prospektif, karena masih tetap dibutuhkan calon pensiun/pensiunan untuk mempersiapkan masa pensiun dan kebutuhan masa pensiun," kata General Manager Divisi Manajemen Produk Konsumer Donny Bima.
Meskipun potensinya besar, namun Donny melihat penyaluran kredit di segmen ini juga memiliki tantangan yakni market yang semakin kompetitif dan sulitnya menghubungi pensiunan.
Untuk bisa bersaing dengan bank lain, BNI akan melakukan percepatan proses kredit, perluasan pasar, peningkatan/penyesuaian layanan sesuai dengan karakter pensiunan, maupun kerjasama unorganik.
Baca Juga: Targetkan tumbuh dobel digit, BFI butuh pendanaan hingga Rp 10 triliun di 2020
Hingga November 2019, realisasi penyaluran kredit pensiun BNI masih di bawah Rp 1 triliun dengan pertumbuhan sekitar 9%. Donny bilang, tren penyaluran segmen ini tumbuh positif meskipun belum memenuhi target perseroan.
Sedangkan PT Bank Woori Saudara Tbk menargetkan penyaluran kredit pensiunan tumbuh 12% tahun depan. Sementara sampai akhir tahun 2019 diproyeksi akan mencapai sekitar Rp 1 triliun atau tumbuh 11% secara year on year (YoY).
"Prospek kredit pensiunan ke depan masih berpeluang tumbuh seiring pertumbuhan pensiun PNS. Tantangan ke depannya adalah persaingan yang lebih ketat dari bank pesaing," kata Perwakilan manajemen sekaligus Tim Analis Bank Woori Rully Nova.
Baca Juga: FIF Group kejar pendaan senilai Rp 13 triliun di tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News