kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan pertahankan target pertumbuhan kredit


Senin, 19 Mei 2014 / 15:35 WIB
Perbankan pertahankan target pertumbuhan kredit
ILUSTRASI. Campina Ice Cream


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia kembali merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 ini, ke level 5,1%-5,5%.

Angka ini merupakan revisi ke-2, setelah sebelumnya bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2014 di level 5-5%-5,9%, yang merupakan revisi ke bawah dari proyeksi semula pada akhir tahun 2013 yang mencapai 5,8%-6,2%.

Meski begitu, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 ini, belum mempengaruhi revisi pertumbuhan penyaluran kredit.

Ketua Umum Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) Gatot M. Suwondo mengungkapkan, industri perbankan tidak melakukan revisi pertumbuhan kredit. Menurutnya, perbankan masih mempertahankan target pertumbuhan sesuai arahan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di level 15%-17%.

"Untuk kredit tidak ada revisi karena kami sudah slow down (melambat)," ujar Gatot di Gedung BI, Jakarta, Senin (19/5).

Lebih lanjut Gatot mengungkapkan, industri perbankan juga tidak merevisi capaian target dana pihak ketiga (DPK), meski bank sentral merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. "Untuk DPK, karena kredit slow down, otomatis DPK juga melambat," ucapnya.

Catatan saja, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit 14%-17% pada tahun ini, dengan fokus lebih ke segmen bisnis atau kredit korporasi yang dipatok di level 15-18%, sementara kredit konsumer dipatok di level 14%-16%.

Per triwulan satu 2014, perseroan menyatat penyaluran kredit tumbuh 23,3% secara tahunan dari Rp 200,5 triliun menjadi Rp 247,12 triliun. DPK meningkat 12,8% dari Rp 242,93 triliun menjadi Rp 273,93 triliun. Hal ini membuat total aset perseroan tumbuh 16,2% dari Rp 319,72 triliun menjadi Rp 371,46 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×