Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memacu perkembangan agen laku pandai. Pasalnya, agen ini tidak hanya meningkatkan inklusi tetapi membawa dampak positif terhadap kinerja bank.
Selain berkontribusi membawa dana murah ke perbankan, agen laku pandai juga menghasilkan pendapatan non bunga bagi bank. Biaya yang dikeluarkan nasabah saat bertransaksi lewat agen akan dibagi dua antara bank dan agen.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, telah membukukan pendapatan pendapatan non bunga atau fee based income (FBI) sebesar Rp 1,06 triliun dari agen BRILink sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Itu meningkat 9,4% dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 967,6 miliar.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, jumlah agen BRILink sampai September 2022 sudah mencapai Rp 597.177 agen atau meningkat 25,7% secara year on year (YoY). Total nasabah yang bertransaksi lewat agen BRILink sepanjang sembilan bulan tahun ini mencapai 799 juta transaksi atau tumbuh 21,6% YoY dengan volume Rp 963 triliun.
Baca Juga: LPS: Pertumbuhan Kredit Akan Kian Meningkat, DPK Tumbuh dengan Laju Lebih Lambat
Adapun para agen BRILink mendapatkan pendapatan atau sharing fee sekitar Rp 2 triliun sampai dengan Rp 3 triliun.
"Dari transaksi itu, nasabah yang bertransaksi membayar fee dan fee-nya sebagian di-share kepada BRI dan sebagian besar kepada agen BRILink," kata Sunarso baru-baru ini.
Dia mengungkapkan, BRI juga berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan inklusi keuangan sebagai salah satu fokus perseroan, sebagaimana salah satu aspirasi BRI untuk menjadi Champion of Financial Inclusion pada 2025. Sementara total tabungan nasabah lewat BRILink mencapai ERp 18,8 triliun atau tumbuh 12,7% secara YoY.
Adapun PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memiliki lebih dari 100.000 agen laku pandai per September 2022. Total transaksi nasabah lewat agen sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 55,8 juta dengan volume Rp 67 triliun.
"Sedangkan pembukaan rekening baru melalui referral Mandiri Agen tumbuh 33% secara tahunan menjadi 2,1 juta rekening dengan total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sekitar Rp 13,6 triliun,” kata SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah memiliki lebih dari 165.000 agen46 per September 2022 atau naik 11% YoY. Total transaksi nasabah BNI lewat agen mencapai 68,6 juta dengan volume Rp 59,3 triliun atau turun 13% YoY.
Agen46 ini berhasil menghimpun dana murah sebesar Rp 2,7 triliun hingga kuartal ketiga 2022. Tumbuh 13% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,4 triliun.
Baca Juga: Pelonggaran Restrukturisasi Kredit Akan Berakhir, Perbankan Terus Perkuat Pencadangan
Direktur Jaringan dan Layanan BNI Ronny Venir, mengatakan peran BNI Agen46 akan lebih dioptimalkan kembali di 2023. BNI akan menambah jumlah agen secara selektif dan program bundling dengan nasabah UMKM BNI dan kolaborasi dengan mitra nasabah korporasi BNI.
Ia menyatakan BNI telah mengembangkan aplikasi New BNI Agen46 mobile untuk memudahkan melayani nasabah dengan tampilan aplikasi yang mudah digunakan. Salah satunya, bisa melakukan penarikan tunai tanpa kartu sehingga nasabah bisa menarik uang melalui BNI Agen46, cukup dengan membawa handphone & KTP.
“Untuk memenuhi harapan BNI Agen46, BNI sudah mempercepat proses pembayaran fee menjadi realtime atau fee langsung diterima oleh Agen setelah bertransaksi. BNI Agen46 memiliki fitur transaksi sebanyak lebih dari 700 fitur dan akan terus ditambah,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News