kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan targetkan kredit konsumsi tumbuh hingga 25%


Jumat, 24 September 2010 / 08:58 WIB
Perbankan targetkan kredit konsumsi tumbuh hingga 25%


Reporter: Andri Indradie, Fransiska Firlana | Editor: Test Test

JAKARTA. Kredit konsumsi perbankan tumbuh signifikan. Beberapa bank mengaku, kredit konsumsi mereka mampu tumbuh sekitar 20%-25%.
Misal, di PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Kredit konsumsi di bank ini sudah tumbuh di atas 20%. Sebagian besar penyaluran didominasi kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit pemilikan rumah (KPR).

"Permintaan nasabah terus meningkat. Untuk KPR saja, kami menyalurkan sekitar Rp 700 miliar per bulan," kata Henry Koenefi, Direktur Konsumer BCA, Kamis (23/9).
Kredit konsumsi di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga sama. Direktur Konsumer BNI Darmadi Sutanto memperkirakan laju pertumbuhan kredit jenis ini sampai akhir tahun bisa tumbuh 20%-25% dari Rp 17,5 triliun menjadi sekitar Rp 22 triliun.

Sampai Agustus, penyaluran kredit konsumsi sudah mencapai sekitar Rp 20 triliun. Porsi kredit konsumsi lanjut dia, mencapai 20%-25% dari total kredit BNI.
Penyaluran kredit konsumsi terbesar masih ditopang oleh KPR dan kartu kredit (KK). Khusus KPR, per akhir Agustus 2010, nilainya sudah menembus Rp 10,5 triliun. "Padahal di awal tahun baru sekitar Rp 8 triliun," ujarnya.

Darmadi menambahkan, KPR masih menjadi penyumbang terbesar ke kredit konsumsi dengan porsi sekitar 40%-50%. Target penyaluran KPR tahun ini Rp 11 triliun. Tapi, dia berharap sampai akhir tahun bisa tersalur Rp 14-Rp 15 triliun.

KK BNI juga tumbuh signifikan. Rata-rata pemakaian Rp 900 miliar per bulan dan diharapkan di September ini bisa menembus angka Rp 1 triliun. "Sampai saat ini sudah mencapai Rp 9 miliar. Akhir tahun kami harap bisa menembus Rp 10 sampai Rp 11 triliun," papar Darmadi.

Kredit bermasalah

Tumbuhnya kredit konsumsi juga dialami oleh PT CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), khususnya di KPR. Consumer Lending Head CIMB Niaga Laksmi Mustikaningrat bilang, KPR merupakan tulang punggung utama kredit konsumsi perusahaan. Sejak Juni 2010, penyaluran KPR CIMB Niaga mencapai Rp 600 miliar per bulan. "Sebelumnya rata-rata Rp 100-200 miliar," katanya.

Ke depan, Laksmi optimistis, KPR masih bisa tumbuh setidaknya 20,61% atau mencapai Rp 15,8 triliun hingga akhir tahun. "Tahun depan, kami berharap KPR bisa menyumbang 15% dari total kredit CIMB Niaga yang targetnya Rp 130 triliun," katanya.

Meski pertumbuhan kredit konsumsi melonjak tinggi, Henry yakin bank mampu menjaga rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) di bawah 4%. "Bank tidak sembarangan memberi kredit. Kan ada sistem informasi debitur jadi bisa melihat kondisi nasabah," ujarnya.

Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta mengatakan NPL kartu kredit juga tidak akan bermasalah kalau masih di bawah dua digit. "Per Juni 2010, NPL kartu kredit sekitar 7%-8%. Ini belum menjadi masalah karena tertutup bunga yang rata-rata 2,5%-3,5% per bulan," tegas Steve.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×