kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Perbankan Terus Genjot Pembiayaan Hijau, Ini Sektor Bisnisnya


Minggu, 07 Desember 2025 / 15:09 WIB
Diperbarui Minggu, 07 Desember 2025 / 18:36 WIB
Perbankan Terus Genjot Pembiayaan Hijau, Ini Sektor Bisnisnya
ILUSTRASI. Bakti bca


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perbankan mendorong pembiayaan hijau ke lini keberlanjutan. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya mencatatkan pertumbuhan kredit hijau dalam tren positif. Pada kuartal III-2025, kredit hijau bank tumbuh 18,4% secara tahunan menjadi Rp 103 triliun. Jumlah ini setara 42,7% dari kredit keberlanjutan dan 10,9% dari total kredit yang disalurkan bank.

Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, pertumbuhan kredit hijau BCA tahun ini lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu, yang naik 8,6% secara tahunan menjadi Rp 87 triliun. 

Dalam periode ini, kredit hijau paling banyak disalurkan untuk lini sumber daya alam dan penggunaan lahan berkelanjutan, mencapai Rp 70,5 triliun. Kemudian, transportasi keberlanjutan mencapai Rp 10,7 triliun, bangunan hijau dan kredit lainnya masing-masing Rp 5,6 triliun, pengolahan air limbah Rp 4,5 triliun, produk ramah lingkungan Rp 3,3 triliun, serta yang terendah energi terbarukan sebesar Rp 2,9 triliun.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Hijau BCA Capai Rp 103 Triliun pada Semester I-2025

Anak usahanya BCA Syariah juga menggenjot penyaluran pembiayaan hijau. Per Oktober 2025, pembiayaan hijau bank sudah setara 28% dari total pembiayaan. Jumlahnya mencapai Rp 3,4 triliun, tumbuh 14,4% secara tahunan. 

Direktur BCA Syariah Pranata memaparkan, saat ini pembiayaan disalurkan terhadap 12 sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB). Sektor tersebut dinilai berdasarkan tujuan pembiayaan yang berwawasan lingkungan dan penyaluran UMKM.

KUB yang sudah terjangkau oleh bank di antaranya pencegahan dan pengendalian polusi, efisiensi energi, serta pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan. 

Selain itu, bank juga sudah menyalurkan pembiayaan terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan air, transportasi ramah lingkungan, serta produk eco-efficient dan pengelolaan limbah. 

Baca Juga: Penyaluran Portofolio Kredit Hijau Perbankan Mengalir Deras di Semester I-2025

Ke depan, bank bakal terus menggenjot penyaluran pembiayaan hijaunya. Tak cuman untuk KUB yang sudah terjangkau, tetapi juga perluasan ke KUB lainnya yang belum disentuh.

“Pembiayaan hijau akan tetap menjadi salah satu fokus penyaluran pembiayaan BCA Syariah ke depan khususnya di sektor-sektor KUB yang belum terjangkau,” ungkap Pranata kepada Kontan, Jumat (4/12/2025). 

PT Bank CIMB Niaga Tbk tak ketinggalan memperluas portofolio kredit hijaunya. Per September 2025, portofolio pembiayaan KUB bank mencapai Rp 54,7 triliun atau setara dengan 23,9% dari total penyaluran kredit. Nah, 55,3% atau Rp 30,2 triliun di antaranya adalah kredit hijau.

Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei bilang kredit ke sektor berkelanjutan pada dasarnya memiliki prospek yang sangat positif. Itu sejalan dengan berbagai regulasi yang mendukung implementasi keuangan berkelanjutan, yang mana mendorong kesadaran pelaku usaha terhadap praktik bisnis berkelanjutan. 

Selain itu, transisi ke ekonomi hijau, meningkatnya permintaan atas produk ramah lingkungan, serta komitmen Net Zero Indonesia pada tahun 2060 juga menjadi katalis positif ke depannya. 

Peluang tersebut lantas ditangkap oleh bank dengan menghadirkan berbagai macam produk dan program kepada nasabah serta masyarakat. Di antaranya yaitu Green Mortgage, Solar Panel Financing, dan Green Auto (Environmentally-Friendly Vehicle Financing). 

Baca Juga: OJK: Kredit Hijau Tumbuh Capai Rp 1.452 Triliun, Tapi Masih Dihadang Tantangan

Bank juga menghadirkan Sustainability Linked Loan, Sustainable Financing program, Sustainability-Linked FX & Derivatives, dan GreenBizReady untuk memfasilitasi nasabah dalam memulai ekonomi yang lebih rendah karbon.

“Bank mendukung nasabah di seluruh sektor, dan mendorong agar nasabah memiliki transition plan atau memulai sustainability journeynya untuk menuju ekonomi yang rendah karbon,” kata Fransiska. 

Selanjutnya: Penyaluran KPR FLPP Bank Mega Syariah Mencapai 85% pada Desember 2025

Menarik Dibaca: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×