Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Likuditas perbankan tahun ini sudah mulai melonggar. Beberapa bank kecil pun mulai rajin berburu dana murah untuk menurunkan biaya dana atau cost of fund. Tak terkecuali PT Bank of India Indonesia Tbk.
Direktur Operasional Bank of India Indonesia Ferry Koswara mengatakan, tahun depan pihaknya berusaha menggenjot porsi dana murah giro dan tabungan alias current account saving account (CASA) agar biaya dana bisa mengalami penurunan. Namun ia belum bisa menyebutkan target pasti kenaikan dana murah tersebut.
Menurut Ferry, ada beberapa cara untuk meningkatkan porsi dana murah ini. Antara lain memperkuat customer base dengan melakukan beberapa relokasi kantor cabang. Diharapkan dengan dipindahnya lokasi cabang ke area strategis bisa meningkatkan dana murah perusahaan.
Selain itu, bisa juga dengan meningkatkan kerjasama linkage dengan bank pembangunan daerah (BPD) dan koperasi. Dengan adanya linkage diharapkan kredit UMKM Bank of India bisa mengalami kenaikan. "Yang jelas peningkatan dana murah ini tidak mengorbankan profit dan NIM perusahan,"jelasnya.
Cara lain yang akan ditempuh adalah dengan memperbanyak jumah sumber daya manusia. “Kami juga ingin melakukan regenerasi dan peningkatan sumber daya manusia tahun depan,” ujar Ferrry.
Dari segi layanan, Bank of India juga akan melakukan upgrade core banking untuk memacu layanan virtual account untuk para pelajar.
Sebagai informasi, dana pihak ketiga (DPK) Bank of India sampai September 2015 mengalami kenaikan 33,53% menjadi Rp 4,6 triliun. Jika dilihat proporsi DPK, tercatat hampir 89,49% berasal dari deposito, sedangkan sisanya 10,51% berasal dari dana murah tabungan dan giro.
“Dari Juni sampai Desember tahun ini kami telah menurunkan suku bunga deposito sebesar 1,5% diharapkan tahun depan juga masih akan terjadi sehingga cost of fund perseroan bisa menurun,” ujar Ferry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News