kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Performa Saham Bank Syariah Melempem, Berbanding Terbalik dengan Kinerja Keuangannya


Kamis, 17 Maret 2022 / 20:59 WIB
Performa Saham Bank Syariah Melempem, Berbanding Terbalik dengan Kinerja Keuangannya
ILUSTRASI. Nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menunggu antrean di kantor BSI Regional XI Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (5/4/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah tercatat tumbuh lebih solid sepanjang 2021 jika dibandingkan dengan industri. Itu tercermin dari ekspansi pembiayaannya. \ Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan pembiayaan perbankan syariah tumbuh 6,83% year on year (yoy) menjadi Rp 421,57 triliun di 2021.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 15,3% yoy menjadi Rp 548,10 triliun pada tahun lalu. 

Dua bank syariah yang sudah tercatat di bursa saham diantaranya yang terus mencatatkan pertumbuhan pembiayaan. Keduanya adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dan PT BTPN Syariah Tbk (BTPS). 

Tahun ini, kedua bank ini juga optimis ekonomi tahun ini akan semakin membaik sehingga akan berdampak pada pertumbuhan pembiayaannya. Sehingga kinerja keuangan mereka akan membaik pula. 

Baca Juga: BSI Berikan Layanan Konsultasi Pajak Khusus Nasabah Prioritas

Namun, performa saham dua bank ini tak sekinclong kinerjanya. Berdasarkan data RTI, saham BRIS pada perdagangan Kamis (17/3) ditutup terkoreksi  0,6% ke level Rp 1.645 dan sejak awal tahun ini masih tercatat turun 7,58%. Sedangkan saham BTPS ditutup naik 2,3% ke level Rp 3.120 tetapi masih terkoreksi 12,85% sejak awal tahun.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk optimistis bisnis di 2022 akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Bank ini menargetkan pembiayaan bisa tumbuh 7%-7,5% tahun ini. Itu diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan  seperti sektor infrastruktur, energi, hingga ekosistem kesehatan.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan, pihaknya akan menyasar sektor prioritas seperti sektor infrastruktur, energi, hingga ekosistem kesehatan sebagai strategi mengejar pertumbuhan pembiayaan. "Selain itu, juga akan menyasar sektor pendidikan dan telekomunikasi, informatika, serta komunikasi," katanya baru-baru ini.

Sepanjang 2021, BSI mencatatkan pembiayaan Rp 171,29 triliun atau naik sekitar 9,32% YoY. Rinciannya, pembiayaan konsumer mencapai Rp 82,33 triliun, naik sekitar 19,99% secara yoy dari sebelumnya yang sebesar Rp 68,61 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih bank ini melonjak 38,4% ke Rp 3,02 triliun.

Baca Juga: BRI Apresiasi Langkah OJK Siapkan Regulasi Baru bagi Bank untuk Akuisisi Fintech

Sedangkan BTPS mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,47 triliun atau melonjak 72% secara YoY. Penopang utamanya adalah pembiayaan ultramikro yang tumbuh 10% menjadi sebesar Rp 10,44 triliun pada 2021. 

Pertumbuhan ini juga disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap terjaga, Non Performing Financing (NPF) tercatat di posisi 2,37%.  Bank juga masih memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang kuat di posisi 58 %.




TERBARU

[X]
×