Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perubahan susunan direksi perbankan tentu layak ditunggu. Terlebih, ada beberapa nama yang memang telah habis masa jabatannya.
Salah satu nama yang direksi yang masa jabatannya hampir habis adalah Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar. Di mana, orang nomor satu di BNI tersebut ditunjuk pada 2 September 2020 silam.
Meski masa jabatannya bakal habis, Royke sejatinya baru menjadi Direktur Utama selama satu periode. Artinya, ada kemungkinan Royke kembali dipercaya lagi untuk menduduki posisi Dirut pada periode kedua.
Menanggapi hal tersebut, Royke tak mau banyak berkomentar terkait nasibnya sebagai bos BNI. Ia hanya bilang itu menjadi hak pemegang saham.
Baca Juga: Target Stagnan, OJK Proyeksi Kredit Perbankan Hanya Tumbuh di Kisaran 9%-11%
“Kita tergantung pemegang saham, gak tau (bakal diperpanjang) apa gak, itu urusan mereka,” kata dia singkat, Selasa (11/2)
Lebih lanjut, Royke bilang jika dirinya tidak dipercaya lagi untuk mengemban tugas tersebut, maka penerusnya bisa melanjutkan apa yang sudah ia lakukan di BNI.
“Ya nanti tinggal nerusin aja,” tandasnya.
Sebagai informasi, Royke merupakan salah satu bankir senior di industri perbankan. Ia sudah banyak malang melintang di industri perbankan dalam negeri.
Asal tahu saja, Royke mengawali karirnya sebagai bankir di Bank Dagang Negara. Selanjutnya, ia lama berkarir di Bank Mandiri setelah krisis moneter tahun 1998.
Baca Juga: OJK Catat Rasio Modal Perbankan Indonesia Tertinggi di Kawasan
Di Bank Mandiri, jabatan terakhir Royke adalah direktur utama, sebelum akhirnya dipilih untuk menjadi orang nomor satu di BNI.
Selanjutnya: Jadi Fokus Tahun Ini, MUF Targetkan Penyaluran Kendaraan Bekas Capai Rp 4,9 Triliun
Menarik Dibaca: Moms, Ini 7 Peran Penting Asuransi dalam Kehidupan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News