Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Selasa (6/4). Rapat pemegang saham itu memperoleh persetujuan atas seluruh agenda rapat.
Terdapat tujuh agenda rapat pada RUPST tersebut. Mulai dari persetujuan laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku 2020. Juga penetapan penggunaan seluruh laba bersih Perseroan tahun buku 2020, yakni sebesar Rp 2,1 triliun untuk memperkuat posisi permodalan.
“Laba bersih sebesar Rp 2,1 triliun untuk perkuat permodalan dan tidak dibagikan sebagai dividen. Dengan pertimbangan, antara lain, untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan memungkinkan Perseroan menangkap peluang bisnis, serta menjaga rasio permodalan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulis, Rabu (7/4).
Selain itu, RUPST juga menyetujui pembelian kembali saham Perseroan maksimum 436.000 saham dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel sesuai dengan POJK serta perundang-undangan yang berlaku. Juga pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) sesuai POJK.
Baca Juga: Bank OCBC NISP turunkan suku bunga dasar kredit, simak besarannya
Para pemegang saham juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan. Juga telah disepakati perubahan pengurus perseroan dengan Pengangkatan Helen Wong sebagai Komisaris menggantikan Samuel Nag Tsien yang telah berakhir masa jabatannya, efektif setelah memperoleh persetujuan OJK sampai dengan penutupan RUPST Perseroan tahun 2024.
Juga mengagangkat kembali Martin Widjaja sebagai Direktur untuk masa jabatan sejak ditutupnya RUPST ini sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada tahun 2024. Selain itu, RUPST juga setuju atas penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2021.
Bank OCBC NISP mencatat kinerja berkelanjutan sepanjang tahun 2020 di tengah perlambatan ekonomi global dan nasional dengan laba operasional sebelum beban cadangan kerugian penurunan nilai naik sebesar 14% YoY yakni Rp 5,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp 2,1 triliun.
“Walau penuh dengan tantangan, Bank OCBC NISP berhasil melewati tahun 2020 dengan tetap membukukan kinerja yang positif. Perlambatan ekonomi menjadi faktor penyebab lemahnya permintaan kredit. Walau demikian, Bank OCBC NISP senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan nasabah baik individu maupun korporasi dengan memanfaatkan channel digital yang kapabilitasnya terus ditingkatkan,” pungkas Parwati.
Selanjutnya: Emiten perbankan paling banyak setor PPh sepanjang 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News