kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Permata Bank Tegaskan Belum Ada Rencana Spin-Off Unit Usaha Syariah


Sabtu, 08 Maret 2025 / 06:25 WIB
Permata Bank Tegaskan Belum Ada Rencana Spin-Off Unit Usaha Syariah
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank Permata Jakarta, Jumat (9/12/2022). Bank Indonesia (BI) memproyeksikan himpunan dana pihak ketiga (DPK) bisa naik 7,9% hingga 8,10% secara tahunan alias year on year (YoY) pada tahun 2023./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/12/2022.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana untuk melakukan pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS).

Per Desember 2024, total aset syariah Permata Bank tercatat sekitar Rp 37,4 triliun.

Direktur Unit Usaha Syariah Permata Bank, Rudy Basyir Ahmad, menyatakan bahwa angka ini masih jauh dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mewajibkan bank melakukan spin-off jika aset UUS telah mencapai Rp 50 triliun.

Baca Juga: Bank Permata (BNLI) Kantongi Laba Rp 3,6 Triliun pada 2024, Ini Pendorongnya

"Jadi masih cukup jauh dibandingkan dengan threshold Rp 50 triliun. Hingga saat ini, belum ada pembahasan mengenai rencana spin-off ataupun pencarian investor untuk UUS Permata Bank," ungkap Rudy dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (7/3).

Rudy menegaskan bahwa saat ini Permata Bank lebih fokus pada strategi pivoting serta pengembangan dana murah di semua segmen, baik korporasi, konsumer, maupun komersial.

"Ke depan, pivoting juga akan difokuskan pada pertumbuhan segmen perorangan di sektor-sektor di luar KPR, seperti pembiayaan dan komersial. Ini menjadi salah satu strategi utama kami," jelasnya.

Selain itu, Permata Bank terus meningkatkan penetrasi pasar dengan mengembangkan teknologi digital, baik untuk nasabah perorangan maupun korporasi.

Baca Juga: Permata Bank Buka Suara Terkait Dorongan untuk Naik Kelas ke KBMI 4

"Untuk mendorong pertumbuhan pasar, kami juga akan terus fokus pada pengembangan teknologi, terutama digital channel, baik untuk nasabah individu melalui PermataMe maupun untuk korporasi," imbuhnya.

Dari laporan keuangan perusahaan, total pendapatan Permata Bank pada 2024 mencapai Rp 2,42 triliun, meningkat 17,66% dari Rp 2,06 triliun pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, pembiayaan syariah Bank Permata hanya tumbuh 4,32% (YoY) menjadi Rp 25,10 triliun.

Hal ini berdampak pada total aset yang mengalami penurunan 2,42% (YoY) menjadi Rp 37,40 triliun per 31 Desember 2024.

Namun, laba bersih unit syariah Bank Permata melonjak signifikan sebesar 347,13% (YoY) menjadi Rp 387,34 miliar pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×