Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bank Permata (PermataBank) Tbk mengaku hanya mematok target kredit wholesale sebesar 15% tahun ini.
Direktur Wholesale Banking PermataBank, Roy A. Arfandy menjelaskan, target tersebut dipatok karena perekonomian domestik belum membaik. Ia mengungkapkan, perseroan akan lebih selektif untuk memasuki sektor energi dan infrastruktur.
"Target wholesale tahun ini sekitar 15% sesuai dengan arahan Bank Indonesia. Karena melihat kondisi perekonomian Indonesia belum membaik, jadi kami cukup konservatif untuk pertumbuhan kredit tahun ini," jelas Roy di Jakarta, Jumat (28/2).
Lebih lanjut Roy menyatakan, tahun ini kredit wholesale PermataBank akan lebih fokus pada sektor yang mengandalkan domestic market, seperti makanan dan minuman, industri penunjang makanan dan minuman, transportasi dan logistik.
"Kami juga akan masuk ke sektor energi dan infrastruktur secara selektif," ucapnya. Menurut dia, sepanjang 2013 total penyaluran kredit PermataBank mencapai Rp 118,8 triliun.
Sedangkan total wholesale sebesar Rp 57,5 triliun atau hampir separuh total kredit perseroan. "Pertumbuhan kami cukup besar, sekitar 36% dibandingkan tahun sebelumnya. Target kami di tahun ini separuh dari tahun lalu," katanya.
Sementara itu, untuk total kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net PermataBank pada 2013 sebesar 0,3%. Angka ini menurut Roy cukup rendah dibandingkan NPL perbankan lainnya.
"Tahun ini kami akan menjaga rasio NPL sama dengan tahun lalu. Kami berharap dengan pendekatan yang lebih konservatif, NPL tidak naik tahun ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News