kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Permintaan Kendaraan Bekas Naik Jelang Lebaran, Industri Pembiayaan Siap Raup Cuan


Selasa, 11 Maret 2025 / 21:16 WIB
Permintaan Kendaraan Bekas Naik Jelang Lebaran, Industri Pembiayaan Siap Raup Cuan
ILUSTRASI. Penjualan mobil bekas di Depok, Jawa Barat, Selasa (18/2/2025). Menjelang lebaran Idul Fitri 2025, permintaan kendaraan bekas umumnya meningkat terdorong kebutuhan mobilitas masyarakat yang tinggi,


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang lebaran Idul Fitri 2025, permintaan kendaraan bekas umumnya meningkat terdorong kebutuhan mobilitas masyarakat yang tinggi, baik untuk perjalanan mudik maupun keperluan lainnya.  

Merespons pelaung ini, perusahaan pembiayaan (mutifinance), Mandiri Utama Finance (MUF) memproyeksi tren pembiayaan kendaraan bekas jelang lebaran tahun ini akan tumbuh positif. 

Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait menerangkan bahwa tren positif dalam pembiayaan kendaraan bekas jelang lebaran tahun ini, didorong daya beli masyarakat yang masih terjaga serta preferensi terhadap kendaraan dengan harga lebih terjangkau.

Baca Juga: Bisnis Makin Segar, Industri AC Berpotensi Raup Cuan dari Program 3 Juta Rumah

“Meskipun kondisi ekonomi masih dalam tahap pemulihan, permintaan terhadap kendaraan bekas tetap menunjukkan daya tahan yang cukup baik. Untuk itu, kami memperkirakan pertumbuhan pembiayaan mobil bekas menjelang lebaran tahun ini masih berada dalam tren positif,” kata Elisabeth kepda Kontan, Selasa (11/3). 

Selain itu, menurut dia pertumbuhan tersebut juga sejalan dengan kebutuhan konsumen yang mencari alternatif kendaraan dengan harga yang lebih terjangkau, namun tetap berkualitas untuk kebutuhan mudik atau lainnya.

Adapun MUF menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan bekas pada 2025 sebesar Rp 5,4 triliun. Elisabeth bilang, target ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan bekas berkualitas dengan skema pembiayaan yang kompetitif. 

Sementara itu, Elisabeth menyebutkan hingga Februari 2025, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan kendaraan bekas sebesar Rp 765,5 miliar. Angka ini meningkat 16% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun yang lalu. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Bekas Meningkat Jelang Lebaran, Jenis Ini Banyak Diburu Pembeli

Dia juga mengatakan bahwa MUF memberikan beberapa promo khusus untuk kendaraan bekas menjelang lebaran tahun ini, melalui kegiatan pameran mobil bekas bertajuk Mobil Bekas Expo (MOBEX) dengan menggandeng beberapa showroom mobil bekas terpercaya seperti caroline.id dan broomhive

Sementara itu, ia menuturkan untuk menjaga pertumbuhan pembiayaan mobil bekas di tahun 2025, MUF menerapkan beberapa strategi utama.

Pertama, memperluas kerja sama dengan dealer dan showroom mobil bekas terpercaya untuk memastikan ketersediaan unit berkualitas bagi konsumen. 

Kedua, meningkatkan sinergi dengan ekosistem Bank Mandiri dan BSI untuk memperluas jangkauan captive market. 

Ketiga, memperkuat digitalisasi melalui layanan online seperti e-catalogue dan platform digital MUF agar konsumen dapat dengan mudah mencari dan mengajukan pembiayaan kendaraan bekas secara seamless

“Terakhir, kami juga terus menghadirkan berbagai program promo dan inovasi produk guna meningkatkan daya tarik pembiayaan kendaraan bekas di pasar,” imbuhnya. 

Selaras dengan hal ini, perusahaan pembiayaan atau multifinance, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga memprediksi bahwa pada periode menjelang lebaran tren penyaluran pembiayaan bekas akan tumbuh positif. 

Baca Juga: Industri AC Berpeluang Raup Cuan dari Program 3 Juta Rumah

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan, pada umumnya periode lebaran merupakan peluang yang baik bagi industri multifinance khususnya dalam menggenjot kinerja perusahaan. 

Demikian juga dengan CNAF, menurut dia momen ini dapat digunakan untuk menyalurkan pembiayaan dengan sangat agresif untuk semua segmen pembiayaan baik kendaraan baru, bekas dan fasilitas dana atau refinancing. 

Meski begitu, Ristiawan mengakui bahwa tahun 2025, memang masih menjadi tahun yang menantang. Namun, momen menjelang lebaran biasanya menjadi momen untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 

Untuk itu, Dia mengatakan kebutuhan masyarakat menjelang lebaran diprediksi akan meningkat sehingga berdampak pada minat masyarakat untuk membeli kendaraan termasuk kendaraan bekas. 

“CNAF memprediksi kebutuhan akan hal tersebut akan meningkat sehingga akan berdampak pada kebutuhan akan pembiayaan,” kata Ristiawan kepada Kontan, Selasa (11/3). 

Lebih jauh lagi, Ristiawan menyebutkan pada tahun ini, CNAF menargetkan total penyaluran pembiayaan baru kendaraan bekas sebesar Rp 6 triliun. Angka ini naik atau berkontribusi sebesar 63% dari keseluruhan total target penyaluran pembiayaan baru tahun 2025 yaitu sebesar Rp 9,5 triliun. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Bekas Jelang Lebaran Diprediksi Lebih Ngegas! Merek Ini Banyak Dicari

Sementara itu, sampai dengan Februari 2025, total penyaluran pembiayaan baru untuk kendaraan bekas di CNAF adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Angka ini tumbuh 31% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024 yang sebesar Rp 948 miliar.

Adapun untuk meningkatkan kinerja penyaluran pembiayaan bekas di tahun 2025, CNAF melakukan sejumlah strategi di antaranya dengan memanfaatkan momentum jelang lebaran ini dengan memberikan penawaran khusus mulai dari nol persen dan tenor sampai dengan 6 tahun.  

“Selain itu, CNAF juga mengedepankan proses pembiayaan yang cepat, mudah dan sederhana. Didukung dengan digitalisasi dan value proposition yang mengutamakan customer experience menjadikan keunggulan dalam pembiayaan di CNAF,” jelasnya. 

Kemudian, Ristiawan bilang, CNAF juga akan terus bersinergi dengan induk usaha yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk menjaring nasabahnya. Ditambah, induk usaha juga memiliki arah yang sama dalam hal keberlanjutan. 

Selanjutnya: Ini Respons OJK Terkait KPPU Tengah Usut Dugaan Kartel Bunga Pinjol

Menarik Dibaca: Ini Tips Liburan Hemat Saat Lebaran ala Tiket.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×