Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan permintaan pembiayaan Buy Now, Pay Later (BNPL) akan meningkat di periode Ramadan dan Lebaran tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan tren peningkatan konsumsi masyarakat pada periode tersebut.
Data terbaru menunjukkan bahwa outstanding pembiayaan BNPL oleh perusahaan multifinance naik 41,9% pada Januari 2025. Namun, di sisi lain, rasio kredit bermasalah (NPF) gross juga mengalami kenaikan menjadi 3,37% dari sebelumnya 2,99% pada Desember 2024.
Menanggapi tren tersebut, Direktur PT Indodana Multi Finance Iwan Dewanto mengatakan, peningkatan permintaan BNPL memang lazim terjadi saat Ramadan dan Lebaran.
Namun, pihaknya telah menerapkan strategi mitigasi risiko yang ketat untuk menjaga kualitas portofolio pembiayaan dan memastikan NPF tetap berada dalam batas yang sehat.
Baca Juga: Paylater Jadi Pilihan Utama, Transaksi Kredivo Melejit saat Ramadan
“Kami menyadari bahwa seiring dengan meningkatnya transaksi, risiko kredit juga perlu dikelola dengan baik. Oleh karena itu, Indodana Finance menerapkan manajemen risiko yang prudent agar pertumbuhan permintaan BNPL tetap terjaga dengan kualitas yang baik,” ujar Iwan kepada Kontan, Senin (17/3).
Melihat data OJK, piutang pembiayaan BNPL oleh perusahaan multifinance pada April 2024 mencapai Rp 6,47 triliun, tumbuh 31,45% secara tahunan (YoY).
Iwan memperkirakan, tren serupa akan berlanjut pada Ramadan dan Lebaran tahun ini, terutama didorong oleh meningkatnya preferensi belanja online, perluasan kerjasama strategis dengan mitra Indodana PayLater, serta ekspansi ke wilayah seperti Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
“Kategori produk yang diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan masih didominasi oleh lifestyle, fashion, dan transportasi, khususnya untuk keperluan perayaan Lebaran dan mudik,” ujar Ivan.
Dalam menghadapi lonjakan permintaan BNPL, Indodana Finance menempuh berbagai langkah strategis, termasuk memperkuat proses credit scoring dan sistem verifikasi yang lebih selektif.
Selain itu, perusahaan juga aktif memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat, terutama mahasiswa dan pelaku UMKM, agar lebih bijak dalam menggunakan layanan BNPL.
“Kami ingin memastikan bahwa layanan kami digunakan oleh pengguna yang benar-benar memenuhi kriteria kelayakan pembiayaan, sehingga ekosistem keuangan tetap sehat dan berkelanjutan,” jelas Iwan.
Selanjutnya: OJK Resmi Tawarkan Produk Asuransi Bullion, Asuransi Jasindo Sambut Positif
Menarik Dibaca: Promo McD Senin Hemat, Cukup Tukar 30 Poin di Aplikasi Bisa Dapat McSpicy Favorit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News