kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,08   6,68   0.74%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan restrukturisasi kredit korporasi mulai berdatangan


Minggu, 17 Mei 2020 / 19:16 WIB
Permintaan restrukturisasi kredit korporasi mulai berdatangan
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di Kantor cabang Bank Central Asia


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan restrukturisasi kredit perbankan akibat terdampak pandemi Covid-19 dari segmen korporasi sudah mulai banyak. Debitur dari berbagai sektor yang terdampak langsung pandemi itu sudah mengajukan restrukturisasi lantaran mulai kesulitan menjalankan kewajibannya.

Kredit perbankan yang telah direstrukturisasi akibat Covid-19 sudah tinggi. Namun, sebagian besar masih berasal dari segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sejalan dengan relaksasi aturan restrukturisasi yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke segmen tersebut. Dengan relaksasi itu, kredit yang direstrukturisasi otomatis masuk kategori lancar sehingga bank tidak perlu lagi membentuk pencadangan.

Baca Juga: Berisiko besar, bantuan likuiditas lewat bank jangkar belum diminati

OJK mencatat, hingga 4 Mei 2020, 88 bank telah melaksanakan restrukturisasi kredit terhadap 3,9 juta debitur dengan total outstanding kredit Rp 336,9 triliun. Dari sisi debitur, restrukturisasi itu didominasi segmen UMKM yakni mencapai 3,4 juta. 

Tetapi dari sisi nilai kredit, masih lebih besar segmen non UMKM yakni senilai Rp 169,8 triliun. Potensi kredit yang bakal direstrukturisasi diperkirakan mencapai Rp 1.114,5 triliun dengan 7,8 juta debitur.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) adalah salah yang sudah melakukan restrukturisasi terhadap debitur korporasi. Hanya saja, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja tidak merinci nilai kredit yang sudah direstrukturisasi dari segmen itu.

Permintaan restrukturisasi kredit korporasi BCA berasal dari sektor yang menghadapi dampak langsung Covid-19. " Tourist , travel, dan hotel sudah minta restrukturisasi," ujar Jahja akhir pekan lalu.

Begitupun dengan Bank Woori Saudara (BWS). Bank ini sudah melakukan restrukturisasi terhadap kredit korporasi dan nilainya sudah lebih besar dari total kredit yang direstrukturisasi perseroan terhadap debitur terdampak Covid-19.

Baca Juga: Perlukah tambahan stimulus pasca pandemi? Begini kata bankir dan OJK

Sadhana Priatmadja, Direktur BWS mengatakan, salah satu sektor yang sudah direstrukturisasi dari segmen korporasi berasal dari sektor properti. Namun, kredit korporasi yang direstrukturisasi itu masih di bawah 1% dari total eksposur korporasi perseroan.

Bank Mandiri juga sudah melakukan restrukturisasi kredit ke debitur korporasi. Namun, jumlahnya hanya sedikit jika dibandingkan dengan total kredit yang sudah direstrukturisasi perseroan. "Ini karena yang terkena dampak Covid-19 saat ini lebih banyak UMKM dan ritel. Sementara korporasi relatif mempunyai manajemen risiko yang lebih baik," kata Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Hingga 7 Mei 2020, kredit Bank Mandiri yang sudah direstrukturisasi mencapai Rp 46 triliun yang berasal dari 165.000 debitur. Rully tidak merinci nilai kredit yang direstrukrisasi dari segmen Korporasi tersebut dan juga tak menjawab apakah akan ada kenaikan pencadangan untuk mengcover potensi kredit macet di segmen tersebut karena tidak masuk dalam program relaksasi dari OJK.

Baca Juga: Jadi bank jangkar yang menyangga likuiditas? Simak kriteria yang harus dipenuhi

Sedangkan Hartati, Direktur Bank OCBC NISP mengatakan, pencadangan akan dilakukan perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat ini, proses restrukturisasi kredit terhadap debitur yang terdampak Covid-19 terus dilakukan perseroan, termasuk segmen korporasi. "Bank senantiasa berupaya mengetahui kebutuhan nasabah, baik untuk segmen UMKM ataupun non-UMKM serta mencari solusi terbaik." tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×