Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi persaingan bisnis asuransi kendaraan yang makin ketat.
Salah satunya PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) yang telah menerapkan sejumlah langkah strategis. Wakil Presiden Direktur ACPI Nico Prawiro mengatakan, strategi yang diterapkan perusahan yakni dengan menghadirkan proram "Beli Asuransi Mobil, Gratis Asuransi Rumah/Asuransi Burglary/Kebongkaran dan Asuransi Kecelakaan Diri".
Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan yang optimal kepada konsumen dengan harga yang lebih terjangkau.
"Kami ingin memberikan solusi perlindungan dalam satu pintu untuk setiap pembelian asuransi mobil gratis asuransi rumah dan juga asuransi kecelakaan diri plus ataupun cacat," kata Nico kepada Kontan, Jumat (17/1).
Baca Juga: AAUI: Asuransi Umum Siap Ambil Peluang di Program Food Estate pada 2025
Adapun, program ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen. Sedangkan untuk mendapatkan program tersebut, nasabah bisa mendapatkannya di seluruh kantor cabang CakPro Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia.
Program beli asuransi mobil gratis asuransi rumah ini berlaku untuk kendaraan baru atau kendaraan bekas pakai dengan umur kendaraan maksimal lima tahun pada awal periode pertanggungan.
"Sementara, untuk gratis asuransi rumah dengan nilai pertanggungan maksimal 2,5 kali nilai pertanggungan kendaraan bermotor dan kecelakaan diri sebesar nilai pertanggungan kendaraan bermotor," tuturnya.
Di sepanjang tahun ini, ACPI menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan premi kendaraan bermotor sekitar 10%. Sampai Desember 2024 lalu, perusahaan membukukan pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor senilai Rp 596 miliar.
Sedangkan untuk target total pendapatan premi di tahun ini senilai Rp 1,75 triliun. Dalam mendorong peningkatan premi asuransi kendaraan, perusahaan terus mengoptimalkan kerja sama dengan existing business partners dan membangun kerja sama baru dengan business partners dalam ekosistem ini.
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia juga telah menyusun berbagai upaya untuk menghadapi persaingan asuransi kendaraan bermotor ini.
Presiden Direktur Tokio Marine Indonesia Sancoyo Setiabudi mengakui penurunan penjualan mobil baru secara nasional pada 2024 lalu memberikan dampak yang signifikan pada kinerja pendapatan premi asuransi kendaraan.
"Dengan demikian, kami meluncurkan produk asuransi kendaraan "Auto Partner" dengan berbagai fitur unggulan seperti new for old (penggantian mobil baru dalam 12 bulan pertama), TPL on the spot, layanan darurat (ERA), tunjangan transportasi, dan perlindungan lainnya," kata Sancoyo kepada Kontan, Jumat (31/1).
Selain itu, strategi lainnya yang dilakukan perusahaan adalah penerapan digitalisasi pada layanan klaim dan promo bundling asuransi kendaraan dengan properti untuk memberikan nilai tambah, terutama menjelang musim liburan.
"Kami terus berupaya untuk memperkuat proses underwriting, dengan analisa data berbasis teknologi untuk memantau tren risiko seperti klaim dan frekuensi kecelakaan," ujarnya.
Baca Juga: Sejumlah Asuransi Umum Raih Kinerja Positif di Lini Asuransi Kendaraan
Selain itu Asuransi Tokio Marine Indonesia juga melakukan Workshop Management untuk memastikan workshop (bengkel) melakukan layanan klaim secara proper. Diversifikasi portofolio, termasuk pengembangan lini produk lain, juga menjadi strategi yang perusahaan terapkan untuk menjaga efisiensi dan profitabilitas.
Sedangkan untuk tahun 2025 ini, Tokio Marine menargetkan pertumbuhan pendapatan premi dua digit, dengan asumsi adanya pemulihan di pasar otomotif.
Untuk mengoptimalkan kinerja, Asuransi Tokio Marine Indonesia berfokus pada peningkatan efisiensi operasional, penguatan layanan pelanggan, serta kemitraan strategis untuk memanfaatkan peluang di pasar yang terus berkembang.
Meski bisnis asuransi kendaraan PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) masih sangat mini, yakni di bawah 5% terhadap total portofolio, perusahaan ini optimistis adanya pertumbuhan kinerja dari bisnis tersebut.
Corporate Secretary Asuransi Digital Bersama M. Rahmat Dwiyanto mengatakan, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan premi asuransi kendaraan sekitar 5%-10% di sepanjang tahun ini.
"Perseroan akan menitikberatkan pemanfaatan teknologi dalam memasarkan produk-produk perusahaan, salah satunya yaitu melalui integrasi platform dengan mitra strategis," kata Rahmat kepada Kontan, Jumat (17/1).
Baca Juga: Sejumlah Asuransi Umum Catatkan Kinerja Positif di Lini Asuransi Kecelakaan Diri
Adapun produk-produk asuransi yang akan dikembangkan oleh perusahaan akan bersifat "bite-sized", sehingga premi yang ditawarkan terjangkau dengan manfaat yang tepat sasaran.
Dengan pemanfaatan teknologi, Asuransi Digital Bersama akan mendapatan data premi dan klaim secara real-time. Dengan data yang didapatkan secara langsung ini membuat identifikasi risiko dapat dilakukan dengan cepat.
"Perseroan melihat trend gaya hidup masyarakat masih seputar di hobi perjalanan dan social event seperti hobi olahraga dan binatang peliharaan sehingga, kami akan lebih berfokus pada produk gaya hidup tersebut," ujarnya.
YOII menargetkan pertumbuhan pendapatan premi senilai Rp 420 hingga Rp 430 miliar pada tahun ini. Target ini meningkat sebesar 30% jika dibandingkan dengan target pendapatan premi pada tahun sebelumnya yang senilai Rp 320 miliar.
Selanjutnya: Alokasi Biaya Provisi Jadi Antisipasi Perbankan Menghadapi Piutang Macet Sritex
Menarik Dibaca: Cara Tercepat Turunkan Gula Darah Tinggi Ketika Darurat di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News