kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Persaingan ketat, DPK BNI hanya tumbuh 7,5%


Kamis, 29 Januari 2015 / 17:39 WIB
Persaingan ketat, DPK BNI hanya tumbuh 7,5%
Promo KFC Terbaru Kombo Spesial kemerdekaan Indonesia ke-78 di Bulan Agustus 2023.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketatnya persaingan dalam menjaring dana pihak ketiga (DPK) juga dialami oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Di akhir tahun lalu, BNI hanya mampu menaikkan DPK 7,5% menjadi Rp 313,9 triliun dibanding tahun 2013.

Gatot Murdiantoro Suwondo Direktur Utama BNI mengatakan, rendahnya pertumbuhan DPK tersebut dikarenakan pada tahun lalu BNI memilih untuk tidak ikut-ikutan jor-joran dalam memberikan bunga deposito tinggi. "Kami memilih untuk lebih fokus menggenjot pertumbuhan dana murah giro dan tabungan atau current account saving account (CASA)," kata Gatot dalam konferensi pers Kinerja Keuangan BNI tahun 2014 di Jakarta, Kamis (29/1).

Hal itu bisa dilihat dari masih mendominasinya porsi CASA terhadap total DPK. Dimana porsinya mencapai 65%.

Peningkatan CASA ini, kata Gatot, tak lepas dari upaya BNI untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Termasuk menambah outlet dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Pada 2014, BNI telah menambah 2.908 mesin ATM, termasuk 6 ATM di cabang luar negeri. Sehingga kini jumlah ATM BNI secara keseluruhan sebanyak 14.071 ATM. "Di dalam negeri, BNI juga menambah 73 outlet menjadi 1.760 outlet," pungkas Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×