Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) masih terus menggodok berbagai hal terkait agenda spin off yang harus dilaksanakan oleh industri terkait sesuai arahan OJK tahun 2026 mendatang.
Adapun spin off ini adalah mandat yang diberikan kepada perusahaan yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) untuk memisahkan diri menjadi Bank Umum Syariah (BUS) yang batas akhirnya on going process dijadwalkan akhir tahun 2026 mendatang.
Chief Marketing Officer (CMO) Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama menyampaikan bahwa sampai saat ini perusahaannya masih terus melakukan pengembangan di berbagai aspek dalam rangka menyiapkan agenda spin off mendatang.
“Generali Indonesia terus melakukan berbagai pengembangan dalam berbagai aspek, termasuk produk, layanan dan tenaga pemasar, baik secara kualitas maupun kuantitas,” ujar Vivin, Rabu (27/3).
Baca Juga: Hobi Gowes Makin Aman dan Nyaman dengan Asuransi Sepeda BRI Insurance
Vivin melihat pangsa pasar nasional yang sarat dengan potensi dan memberikan peluang pertumbuhan bisnis di bidang keuangan syariah ke depannya.
“Generali Indonesia terus memastikan kesiapannya dalam menunjang pengembangan bisnis syariah, dengan berbagai peraturan dan regulasi yang diterapkan serta memastikan implementasinya sesuai dengan tata cara dan timeline yang sudah diputuskan, termasuk dengan spin off,” tambahnya.
Bicara soal permodalan untuk melakukan spin off, OJK sendiri memberikan batasan bahwa setidaknya unit usaha syariah yang hendak melakukannya harus memiliki permodalan minimal Rp 100 miliar di tahun 2026 mendatang.
Menurut Vivin keuangan perusahaannya cukup kuat untuk merespons hal tersebut.
Baca Juga: Zurich Indonesia Beri 1.000 Asuransi Kecelakaan Gratis untuk Pemudik
“Hingga November 2023, Generali Indonesia memiliki rasio solvabilitas sebesar 327% dimana hampir 3 kali lipat dari minimum yang ditetapkan pemerintah, sebesar 120%.” kata Vivin.
Dirinya menambahkan bahwa kekuatan perusahaan juga disokong oleh keberadaan induk perusahaan yang kuat yakni Generali Group yang selalu memastikan bahwa permodalan perusahaan kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News