Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) menyatakan belum menerima arahan resmi terkait rencana konsolidasi perusahaan asuransi milik negara yang akan dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio W. Hadi mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu instruksi dari pemegang saham mengenai potensi keterlibatan perusahaan dalam konsolidasi tersebut.
“Saya tinggal ikuti instruksi dari atasan, kalau sekarang belum ada arahan, masih belum ada kajian dan segala macamnya," ujar Hanindio usai agenda 40th PertaLife Insurance, Rabu (2/6).
Baca Juga: Konsolidasi Asuransi BUMN Perkuat Modal, Pengamat Minta Perhatikan Perbedaan Kondisi
Dalam hal ini, PertaLife Insurance merupakan perusahaan asuransi jiwa yang sahamnya dimiliki oleh dua entitas BUMN, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Timah Tbk melalui anak usahanya. Dengan begitu, PertaLife tetap menjadi bagian dari ekosistem BUMN.
Ia menambahkan, isu konsolidasi memang sempat dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terakhir. Namun selama belum ada keputusan dari pemegang saham, PertaLife tetap menjalankan operasional seperti biasa.
“Sepanjang belum ada arahan, kita tetap business as usual saja,” tuturnya.
Baca Juga: Konsolidasi Asuransi BUMN Dirancang, Pelaku Industri Masih Menanti Kejelasan
Sebagai informasi, usulan penggabungan industri asuransi BUMN ini telah disampaikan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria yang menilai bahwa sektor asuransi saat ini yang terdapat sekitar 16 perusahaan BUMN ukurannya kecil dan tidak cukup kompetitif.
Adapun untuk merealisasikan konsolidasi BUMN asuransi, Danantara telah lebih dulu melakukan evaluasi terhadap fundamental bisnis masing-masing perusahaan terkait. Selanjutnya, proses akan berlanjut ke tahap kedua berupa konsolidasi bisnis, baik melalui perampingan maupun penggabungan (merger) sejumlah entitas asuransi BUMN.
Sebagai informasi, sejumlah industri asuransi BUMN di antaranya seperti Perum Jamkrindo, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), Asuransi Ekspor Indonesia, Jasa Raharja, Askrindo, Jasindo, dan Taspen. Serta, AXA Mandiri, BNI Life, dan BRI Life yang juga terafiliasi langsung oleh induk perbankan BUMN.
Baca Juga: Dimulai Tahun Depan, Konsolidasi Reasuransi BUMN Ditargetkan Rampung pada 2028
Selanjutnya: Produksi Minyak Bumi Nasional Capai 602.000 Barel hingga Juni 2025
Menarik Dibaca: Harga Emas Stabil Setelah Naik 2%, Pasar Cermati Risiko Fiskal & Suku Bunga Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News