Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana konsolidasi perusahaan asuransi milik negara yang digagas oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dinilai dapat menciptakan skala ekonomi yang ideal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
Pengamat asuransi sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA), Abitani Barkah Taim menilai bahwa urgensi konsolidasi tersebut tergantung pada rencana strategis Danantara dalam memperkuat sektor asuransi BUMN, termasuk dari sisi permodalan dan pengawasan.
“Penggabungan beberapa perusahaan asuransi menjadi tiga entitas besar berpotensi menimbulkan skala ekonomi yang ideal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun, dampak terhadap SDM perlu menjadi perhatian,” ujar Abitani kepada Kontan, Kamis (26/6).
Ia menyatakan, efisiensi dan peningkatan daya saing akan terasa jika skala usaha perusahaan hasil konsolidasi sudah tercapai. Selain itu, konsolidasi juga dapat menjadi momentum untuk memperkuat tata kelola perusahaan (good corporate governance).
Baca Juga: Konsolidasi Asuransi BUMN Dirancang, Pelaku Industri Masih Menanti Kejelasan
Kendati demikian Abitani menyebut bahwa kondisi perusahaan yang beragam, perbedaan benefit pegawai, dan jumlah personel yang besar menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk mengurangi dampak negatifnya.
“Kondisi perusahaan itu ada yang sehat dan kurang sehat, jumlah personel yang banyak, benefit pegawai berbeda-beda ini memerlukan analisis yang mendalam untuk mengurangi dampak negatifnya," tuturnya.
Dari sisi industri, rencana konsolidasi ini dinilai bisa mendorong penguatan kapasitas dan kesehatan keuangan perusahaan hasil penggabungan. Hal ini diharapkan dapat memacu pemain asuransi lain untuk turut meningkatkan kapasitas dan permodalan.
Baca Juga: AAJI Nilai Konsolidasi Asuransi BUMN Bisa Perkuat Daya Tahan Industri
Sebagai informasi, usulan penggabungan industri asuransi BUMN ini telah disampaikan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria yang menilai bahwa sektor asuransi saat ini yang terdapat sekitar 16 perusahaan BUMN ukurannya kecil dan tidak cukup kompetitif.
Adapun untuk merealisasikan konsolidasi BUMN asuransi, Danantara telah lebih dulu melakukan evaluasi terhadap fundamental bisnis masing-masing perusahaan terkait. Selanjutnya, proses akan berlanjut ke tahap kedua berupa konsolidasi bisnis, baik melalui perampingan maupun penggabungan (merger) sejumlah entitas asuransi BUMN.
Sebagai informasi, sejumlah industri asuransi BUMN di antaranya seperti Perum Jamkrindo, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), Asuransi Ekspor Indonesia, Jasa Raharja, Askrindo, Jasindo, dan Taspen. Serta, AXA Mandiri, BNI Life, dan BRI Life yang juga terafiliasi langsung oleh induk perbankan BUMN.
Baca Juga: Danantara Berencana Konsolidasi Perusahaan Asuransi BUMN, Begini Tanggapan AAUI
Selanjutnya: Prabowo Sebut Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News