Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ingin melebarkan sayapnya ke Taiwan. Hal ini karena masih besarnya potensi ekonomi dan TKI (tenaga kerja Indonesia) yang bisa digarap.
Suprajarto, Direktur Utama BRI mengatakan sebelum membuka cabang di luar negeri, bank harus melakukan pertimbangan matang. “Karena biaya buka cabang mahal maka kami akan menghitung dengan cermat,” ujar Suprajarto ketika ditemui setelah gathering Pemred, Jumat (7/7).
Untuk rencana ekspansi ke Taiwan, menurut Supra sudah melalui beberapa pertimbangan. Menurut Supra, Taiwan mempunyai beberapa potensi yang bisa dikembangkan.
Pertama adalah negara tersebut mempunyai basis pekerja TKI yang kurang lebih 254.000 dan tiap blan bertambah sekitar 2000 orang pekerja. Selain itu, Taiwan merupakan negara terbesar dalam memberikan gaji terbesar kepada TKI yang berasal dari Indonesia.
Sedangkan ketiga adalah rata-rata pekerja TKI yang ada di Taiwan mempunyai ketrampilan diatas rata-rata TKI di Indonesia. Oleh karena itu BRI ingin menggarap tidak hanya kredt remitansi tapi juga kredit konsumsi dan KPR.
Saat ini BRI di Taiwan tercatat baru mempunyai perwakilan agen. Diharapkan nantinya BRI bisa mempunyai kantor cabang representatif di negara tersebut.
Namun rencana ini memang agak susah karena Taiwan belum bekerjasama dengan OJK. Selain itu OJK juga kesulitan melakukan ekspansi ke negara tersebut karena terkait kebijakan satu China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News