kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pertumbuhan kredit konsumer BCA cenderung melambat


Kamis, 26 Juni 2014 / 11:05 WIB
Pertumbuhan kredit konsumer BCA cenderung melambat
ILUSTRASI. Seorang perempuan mandi air hangat setelah kehujanan.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kredit konsumer PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada awal tahun ini cenderung stagnan. Bahkan, kredit pemilikan rumah (KPR) tidak mencatat pertumbuhan sejak akhir 2013 hingga Mei 2014. Penyebabnya, pelemahan ekonomi dan pengetatan aturan mengenai uang muka KPR.

Henry Koenaifi, Direktur Konsumer BCA, mengatakan, pelambatan KPR dan KKB masih akan terjadi sampai akhir tahun nanti. Apalagi, BCA memang sengaja menahan laju kredit konsumer. "Pertumbuhan kredit konsumer sudah cukup, karena tiga tahun hingga empat tahun sebelumnya tumbuh signifikan," ujar Henry, Rabu (25/6).

Sekadar informasi, per Mei 2014, bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini membukukan outstanding kredit properti senilai Rp 53 triliun. Nah, pencapaian tersebut tidak berbeda jauh dengan realisasi KPR per Maret 2014, yang berjumlah Rp 52,88 triliun. Sedangkan jika dibandingkan dengan posisi Desember 2013, outstanding kredit KPR cuma bertambah sedikit dari nilai Rp 52,94 triliun.

Henry bilang, penyaluran KPR terhambat oleh situasi politik menjelang pemilihan presiden. Ketidakpastian ini menyebabkan masyarakat menunda keputusan pembelian rumah. "Kedepan, kemungkinan masih akan ada kenaikan KPR, tapi nilainya kecil," imbuhnya.

Di sisi lain, kredit otomotif atau kredit kendaraan bermotor (KKB) mencetak pertumbuhan yang lumayan. Hingga Mei 2014, outstanding penyaluran kredit kendaraan tercatat sebesar Rp 33 triliun. Angka tersebut naik 23,92% dari posisi akhir Desember 2013 yang senilai Rp 26,63 triliun. Meski begitu, BCA tidak terlalu optimistis kondisi ini akan terus bertahan. Henry menargetkan, realisasi KKB pada akhir 2014 nanti mirip tahun 2013.

Sementara itu, bisnis konsumer BCA dari kartu kredit juga melambat. Santoso, Senior General Manager Kartu Kredit BCA, mengatakan, pihaknya memang membatasi penerbitan kartu kredit baru, karena sesuai aturan pembatasan kepemilikan kartu kredit. Akibatnya, BCA lebih selektif membidik nasabah yang memiliki pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×