kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan kredit perbankan hanya capai separuh target awal


Kamis, 16 Januari 2020 / 23:09 WIB
Pertumbuhan kredit perbankan hanya capai separuh target awal
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di teller Bank BCA Tangerang Selatan, Senin (1/7). Bank BCA mencatatkan tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) per April 2019 berkisar 1,4% sampai 1,5% secara total/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/01/07/2019


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Pertumbuhan kredit Bank CIMB Niaga juga melambat tahun 2019. Tigor Siahaan, Presiden Direktur CIMB mengatakan, perlambatan itu seiring dengan industri.

"Seperti yang disebutkan OJK perlambatan itu karena banyak juga korporasi yang melakukan pinjaman offshore. Kemudian bank juga membiayai SUN dan itu tidka dicatat dalam kredit walaupun pada akhirnya itu juga akan masuk ke sektor riil juga," jelasnya.

Baca Juga: OJK: Sepanjang 2019 kredit perbankan hanya tumbuh 6,08%

Optimistis 2020 membaik

OJK optimis sektor jasa keuangan bakal membaik tahun 2020 karena akan ada penurunan resiko dari perlambatan ekonomi global dan gejolak geopolitik

Kinerja intermediasi perbankan diperkirakan tumbuh di kisaran 11%+1 dengan tingkat resiko akan terjaga rendah. Wimboh mengatakan, optimisme itu tercermin dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2020 yang menargetkan ekspansi kredit 10%.

Tigor menyebut target kredit CIMB akan mendekati target OJK. Sementara BCA hanya mematok target kredit 9% tahun ini. Jahja bilang, pihaknya tidak berani terlalu optimis di awal. "Lebih baik hasilnya melampaui industri kalau permintaan kredit besar." ujarnya.

Sementara Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah melihat ada dua skenario dasar melihat apakah target OJK itu bisa dicapai.

Pertama, jika pertumbuhan ekonomi sama dengan tahun lalu dan ditambah dengan adanya penurunan suku bunga global maka akan memacu pertumbuhan kredit.

Kedua, jika ekonomi dunia membaik maka akan membawa dampak positif bagi Indonesia. Dengan fundamental makro yang bagus maka pertumbuhan ekspor akan terdongkrak dengan membaiknya ekonomi global itu dan ekonomi domestik akan tumbuh.

Itu dengan catatan ketidakpastian glabal dan masalah geopolitik minim. "Dari dua itu, skenario kedua menurut saya lebih cepat mendorong kredit,"ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×