CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Perusahaan Modal Ventura Genjot Pembiayaan di Start Up AI dan Fintech Lending


Kamis, 22 Agustus 2024 / 22:46 WIB
Perusahaan Modal Ventura Genjot Pembiayaan di Start Up AI dan Fintech Lending
ILUSTRASI. Modal ventura incar pembiayaan ke start up AI dan fintech lending


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pesatnya teknologi artificial intelligence (AI) di Indonesia saat ini, membuat sejumlah perusahaan modal ventura tertarik untuk berinvestasi di start up AI. 

Salah satu perusahaan modal ventura yang sudah berinvestasi atau melakukan pembiayaan ke start up AI, yaitu MDI Ventures anak usaha milik PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan, saat ini TLKM tengah fokus membidik start up keberlanjutan dan teknologi AI.

"Tapi kami juga masih akan berhati-hati dalam menyalurkan pendanaan meskipun fenomena tech winter saat ini sudah mulai membaik," kata Andri kepada Kontan.co.id, Kamis (22/8).

Kendati begitu, Andri mengungkapkan bahwa adanya persaingan pasar yang semakin kompetitif, kebutuhan untuk mencapai skala bisnis yang profitable dan sustainable, hingga kemampuan menjaga keamanan teknologi menjadi tantangan tersendiri sebelum memutuskan mendanai startup teknologi. 

Namun, Andri tetap optimistis bisnis modal ventura termasuk MDI Ventures akan terus tumbuh walaupun tidak menyebutkan secara detail target pertumbuhan bisnisnya. 

Baca Juga: Tahun 2023, Aset Perusahaan Modal Ventura Syariah Tumbuh menjadi Rp 4,3 triliun

"Untuk pembiayaan saat ini kami belum bisa menyebutkan, tapi kami yakin ke depannya bisnis modal ventura masih akan baik, terlebih fenomena tech winter juga sudah mulai berakhir," imbuhnya.

Selain itu, dia menuturkan bahwa MDI Ventures juga akan meningkatkan penyertaan saham dan pembiayaan ke startup teknologi yang berfokus pada keberlanjutan dan teknologi AI. Sebab menurutnya ada potensi besar dalam inovasi tersebut yang akan menjadi pendorong utama inovasi dan pertumbuhan ekonomi di masa depan. 

"Maka kami menargetkan adanya perluasan fokus pada investasi di startup yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dalam teknologi AI dan solusi yang mendukung keberlanjutan," kata dia.

Tak hanya melakukan investasi di AI, dia mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan pembiayaan ke perusahaan fintech lending di Tanah Air. Pasalnya, menurut dia, secara umum pendanaan yang dilakukan industri modal ventura (venture capital) masih didominasi untuk keberlangsungan perusahaan fintech lending yang ditaksir nilainya mencapai ratusan miliar rupiah.

Selaras dengan hal ini, perusahaan modal ventura lainnya, AC Ventures juga sedang fokus dalam pembiayaan ke sektor teknologi termasuk start up AI.

Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir menyampaikan bahwa hal ini sejalan dengan Indonesia yang sedang gencar dalam menarik lebih banyak lagi investasi dari luar, agar bisa membangun infrastruktur digital.

Pandhu menuturkan, AC Ventures sedang menggenjot pembiayaan ke start up AI karena untuk menciptakan infrastruktur digital yang mumpuni di Indonesia, sehingga diharapkan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

"Maka dari itu, kita harus bisa menarik lebih banyak lagi investasi di Indonesia, dan pembangunan infrastruktur digital ini menjadi satu langkah untuk bisa mencapai angka 8% tadi," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (22/8).

Kendati begitu, Pandhu tidak bisa mengungkapkan besaran pembiayaan yang telah dilakukan AC Ventures untuk perusahaan start up AI. Namun, dia optimis ke depannya bisnis modal ventura akan semakin membaik berkat investasi di sektor teknologi tersebut, meskipun sebelumnya anjlok imbas fenomena tech winter.

Baca Juga: Perkuat keamanan siber, Telkom (TLKM) gandeng Palo Alto Networks

"Memang market modal ventura sebelumnya agak down selama dua tahun terakhir, karena tech winter. Tapi saya rasa sekarang sudah mulai masuk ke tech spring, atau kondisinya mulai membaik,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan bahwa dengan menjamurnya populasi start up AI di Indonesia, berhasil membuat perusahaan modal ventura tertarik untuk berinvestasi di sektor tersebut. 

Untuk itu, Eddi memperkirakan di Semester II-2024 ini, pembiayaan modal ventura akan kembali stabil dan tumbuh, mengingat sejumlah perusahaan di sektor ini sudah mulai kembali aktif dalam berinvestasi.

Tak hanya di start up AI, menurut dia, sejumlah perusahaan model ventura juga masih terus berinvestasi di sektor fintech lending.

"Hal tersebut tentunya karena fintech masih terus diminati, namun investor saat ini lebih selektif di saat tech winter yang belum total pulih ini," kata Eddi kepada Kontan.co.id, Kamis (23/8).

Baca Juga: AC Ventures Sebut Tech Winter Berakhir, Industri Teknologi akan Kembali Tumbuh

Selain itu, dia memiliki keyakinan yang kuat bahwa dalam kondisi yang masih sulit seperti saat ini, karena tingginya suku bunga dan peralihan presiden baru, justru sering kali menghasilkan peluang investasi terbaik. Hal itu berkat tren demografi jangka panjang yang sedang berlangsung di Indonesia dan fundamental ekonomi yang kuat.

Eddi bilang, kondisi tersebut menghadirkan peluang investasi yang menarik, terutama ketika sentimen investor teknologi sedang berada pada titik rendah dan ekosistem digital sudah lebih matang dari sebelumnya. 

Dengan begitu, Eddi menargetkan penyaluran modal ventura hingga Rp 20 triliun pada 2024. Target tersebut diharapkan dapat diwujudkan, berkaca dari pertumbuhan positif penyaluran modal ventura per November 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×