kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan multifinance lebih suka tawarkan obligasi dari pada MTN


Selasa, 07 Mei 2019 / 23:34 WIB
Perusahaan multifinance lebih suka tawarkan obligasi dari pada MTN


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

Terkait bunga atau imbalan antara perbankan, obligasi, dan MTN, Suwandi mengaku relatif. Namun memang pendanaan dari perbankan lebih cepat dan mudah ketimbang menerbitkan surat utang.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengakui hingga saat ini minat perusahaan pembiayaan untuk menerbitkan MTN masih kecil. Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra menyebut bagi perusahaan yang sudah biasa menerbitkan obligasi akan memilih mencari pendanaan lewat obligasi daripada MTN.

"Untuk yang belum bisa obligasi mungkin sementara mencari pendanaan ke perbankan terlebih dahulu. Hal ini karena, calon investor di pasar obligasi lebih banyak, sedangkan MTN terbatas," jelas Salyadi kepada Kontan.co.id pada Selasa (7/5).

Oleh sebab itu, Salyadi juga memproyeksi dalam waktu dekat, belum ada peningkatan minat perusahaan multifinance mencari dana lewat instrumen MTN.

PT Adira Dinamika Multifinance atau dikenal dengan Adira Finance misalnya tidak melirik instrumen MTN sebagai instrumen pendanaan tahun ini. Padahal Adira Finance menargetkan pembiayaan tumbuh 5% hingga 10% secara tahunan.

Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli menyebut telah mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 350 juta di Singapura pada awal April lalu. Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing.

"Pendanaan perusahaan multifinance memang terbatas, obligasi, pinjaman sindikasi, perbankan. Kita induk perusahaan kita Bank Danamon jadi ada komitmen memberikan pinjaman. Obligasi kita tahun ini juga ada," ujar Hafid kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Lanjut Hafid pertumbuhan 5% hingga 10% ini setara dengan kebutuhan dana Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. Hafid bilang 45% dari pendanaan ini akan diperoleh dari joint finance dengan Bank Danamon, 25% dari obligasi, sisanya antara sindikasi dan bank lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×