Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia tengah menggodok platform pembayaran bertajuk BI Fast Payment yang akan menghadirkan layanan realtime, dan non stop serta berbiaya murah. Dengan efisiensi tersebut bank sentral menyatakan akan berupaya menurunkan biaya transfer interbank dari sebelumnya sebesar Rp 6.500, menjadi Rp 3.500.
Targetnya, Juli mendatang sistem ni akan mulai uji coba. sayangnya, pelaku industri yang merupakan perusahaan switching belum mengetahui konsep BI Fast Payment secara keseluruhan. Sosialisasinya dinilai kurang.
“Kami dari industri baru mendengar rencana tersebut secara umum dalam seminar digital yang dilakukan Bank Indonesia,” kata Hermawan Tjandra, Executive Vice President PT Rintis Sejahtera pengelola jaringan pembayaran Prima.
Lantaran belum mengetahui konsep detilnya, Hermawan mengaku belum bisa komentar terkait penurunan biaya transfer tersebut. Khususnya dampaknya terhadap bisnis perseroan.
Penurunan biaya transfer interbank sejatinya memang akan berdampak, lantaran dari biaya transfer tersebut perusahaan switching, maupun perbankan akan mendapatkan komisi.
Sementara ketika dikonfirmasi, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko hanya menyatakan bahwa kini bank sentral masih mematangkan konsep tersebut.
“Soal transfer via SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia) saat ini ketentuan dan aturannya sedang diproses,” katanya kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News