Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) menilai peta persaingan di industri multifinance makin ketat saat ini.
Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan ketatnya persaingan dipicu beberapa faktor, di antaranya masuknya pemain baru dari China dan ekspansi fintech peer to peer (P2P) lending yang menawarkan proses pembiayaan lebih cepat.
"Selain itu, adanya konsolidasi atau merger di antara perusahaan multifinance dapat memperkuat jaringan bisnis mereka," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: Modal Inti Sentuh Rp 6 Triliun, SeaBank Resmi Jadi KBMI 2
Meski persaingan terbilang makin ketat, Harjanto optimistis industri multifinance masih punya prospek yang cerah hingga akhir 2025 dan 2026. Namun, dia bilang perusahaan tetap akan menerapkan sikap berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan.
Untuk menggenjot kinerja ke depannya, Clipan Finance akan menerapkan sejumlah strategi. Harjanto menerangkan pihaknya akan mengoptimalkan jaringan pemasaran di seluruh cabang, meningkatkan kerja sama dengan grup dan induk perusahaan, serta melakukan pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan.
"Ditambah, melakukan optimalisasi digitalisasi proses bisnis yang akan berpengaruh langsung terhadap pelayanan debitur," ujarnya.
Baca Juga: Oona Insurance (ABDA) Catat Kenaikan 400% Pembelian Asuransi Perjalanan
Melalui strategi yang diterapkan, Harjanto optimistis Clipan Finance dapat membukukan hasil positif pada akhir tahun ini.
Terkait kinerja, Clipan Finance membukukan nilai penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 4 triliun hingga Oktober 2025.
Selanjutnya: Potensi Shortfall Melebar, Penerimaan Pajak Baru Tercapai 70,2% per Oktober 2025
Menarik Dibaca: Cegah Stunting Lewat Konsumsi Telur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













