kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pilihan multifinance ke bank & pasar modal


Selasa, 16 April 2013 / 14:00 WIB
Pilihan multifinance ke bank & pasar modal
ILUSTRASI. Seseorang sedang minum air putih hangat di pagi hari.


Reporter: Mona Tobing |

JAKARTA. Sumber pendanaan dari perbankan masih menjadi pilihan utama perusahaan pembiayaan (multifinance). Bess Finance misalnya, mengandalkan 100% pendanaanya dari perbankan. Alasannya, bunga bank hanya beda tipis dari pasar modal, tapi prosesnya lebih mudah dan cepat. Saat ini selisih bunga obligasi dan medium term notes (MTN) di pasar modal dengan perbankan hanya di kisaran 2% hingga 3%.

Anta Winarta, Direktur Utama Bess Finance, mengatakan, pemilihan pendanaan bankĀ  karena lebih likuid dan lebih cepat ketimbang pasar modal. Dari segi bunga, Bess memperoleh sekitar 11%. "Sampai akhir tahun, sumber pendanaan kami dari bank telah aman," ujarnya. Pendanaan berasal dari 10 bank. Tahun ini, Bess Finance menargetkan pembiayaan sekitar Rp 1,5 triliun.

Tidak hanya bank konvensional, Bess Finance juga memupuk pendanaan dari syariah. Sepanjang kuartal I ini, dari total pembiayaan Rp 350 miliar sebanyak 50% dari syariah. Bess Finance mengandalkan pendanaan syariah dari Bank Muamalat dan Bank Sinar Mas Syariah. "Jika permintaan semakin besar, kedua bank tersebut juga siap menyokong," imbuh Anta.

Berbeda dengan Bess, Indomobil Finance Indonesia justru mengandalkan pendanaan pasar modal. Porsinya mencapai 48%. Sedangkan 30% dari perbankan. Sisanya, 22% berasal dari modal sendiri. Pada kuartal II tahun ini, Indomobil akan kembali menerbitkan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap 2 senilai Rp 500 miliar. "Pendanaan pasar modal untuk diversifikasi dan mencari bunga murah sehingga lebih kompetitif," kata Gunawan, Direktur Indomobil Finance.

Nantinya, seluruh hasil penerbitan obligasi digunakan untuk pembiayaan kendaraan. Sebelumnya, pada 2012, Indomobil Finance menerbitkan obligasi PUB senilai Rp 1,3 triliun dari rencana penerbitan obligasi Rp 4 triliun.

Indomobil Finance telah menunjuk lima penjamin emisi efek yakni OSK Nusadana Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Kresna Sekuritas, NISP Sekuritas dan CIMB Sekuritas. Kisaran kupon 1 tahun sebesar 6,5%-7,25%. Sedangkan untuk 2 tahun senilai 7%-7,75%. 3 tahun sebesar 7,75%-8,5% dan 4 tahun 8%-8,9%.

Tahun ini, Indomobil Finance menargetkan pembiayaan tumbuh 15%-20% dari realisasi pembiayaan tahun 2012 (belum diaudit) senilai Rp 3,5 triliun. "Lewat penerbitan obligasi, kami akan mendapatkan bunga murah, jadi lebih kompetitif," kata Gunawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×