kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pinjaman bilateral masuk komponen RIM, perbankan makin leluasa salurkan kredit


Kamis, 29 Agustus 2019 / 17:37 WIB
Pinjaman bilateral masuk komponen RIM, perbankan makin leluasa salurkan kredit
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Mandiri


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Pun, sampai akhir tahun BTN memprediksi RIM akan berada pada level di atas 100%. "Mengingat berdasarkan data historis kemampuan BTN dalam menyalurkan kredit sangat tinggi dibandingkan dengan kemampuan dalam menghimpun dana masyarakat," ujarnya.

Mahelan menambahkan jika pihaknya memasukkan komponen pinjaman bilateral, maka rasio pendanaan dipastikan di bawah 100%. Nah, BTN memang punya rencana melakukan pinjaman bilateral di tahun ini yakni sebesar Rp 3 triliun. Dana tersebut akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perseroan.

Baca Juga: Catat, ini tips mencari pinjaman lewat fintech ala chief marketing KoinWorks

Di sisi lain, Direktur Konsumer PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem mengatakan posisi RIM BCA per juga mencapai 80%. Rasio tersebut tidak berbeda jauh dengan loan to deposit ratio (LDR) BCA yang ada di kisaran 79% hingga paruh pertama.

"Sejauh ini BCA tetap mengandalkan kepada pengumpulan DPK untuk mendukung pertumbuhan bisnis," terangnya.

Bukan cuma bank konvensional saja yang akan merasakan angin segar dari perhitungan rasio baru tersebut. PT Bank BNI Syariah juga menyebut dengan ketentuan baru tersebut, pihaknya bakal lebih leluasa menyalurkan likuiditas untuk pembiayaan maupun pembelian sukuk korporasi.

Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati menyebut, posisi RIM perseroan saat ini ada di level 85% atau masih dalam batas yang ditetapkan oleh BI yaitu 84%-94%. Kendati tak memasang target, pihaknya memastikan akan menjaga rasio tersebut di level sesuai dengan ketentuan BI.

Baca Juga: DANA tambah saluran top up saldo di Pegadaian dan vending machine BlueMart

Sebagai informasi saja, dalam aturannya Peraturan Anggota Dewan Gubernur 20/11/PADG/2018 bank sentral hanya menghitung medium term notes (MTN), floating rate notes (FRN), dan obligasi korporasi sebagai komponen RIM.

Adapun batas bawah dan batas atas dari target RIM ditetapkan yakni 84%-94% dari sebelumnya 80%-92%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×