kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.357   -18,00   -0,11%
  • IDX 6.602   -33,61   -0,51%
  • KOMPAS100 951   -11,98   -1,24%
  • LQ45 741   -9,20   -1,23%
  • ISSI 206   0,32   0,15%
  • IDX30 385   -5,28   -1,35%
  • IDXHIDIV20 463   -7,18   -1,53%
  • IDX80 108   -1,40   -1,28%
  • IDXV30 112   -1,16   -1,02%
  • IDXQ30 126   -1,92   -1,50%

Piutang Pembiayaan Multifinance Hanya Tumbuh 6,82% per Desember 2024


Kamis, 30 Januari 2025 / 06:03 WIB
Piutang Pembiayaan Multifinance Hanya Tumbuh 6,82% per Desember 2024
ILUSTRASI. Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai Rp 530,46 triliun per Desember 2024, meningkat 6,82% secara tahunan. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai Rp 530,46 triliun per Desember 2024. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan nilai itu tumbuh sebesar 6,82% secara Year on Year (YoY).

"Didukung pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 9,66% YoY," ucapnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (24/1).

Jika ditelaah berdasarkan data OJK, pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan terbilang melambat dibandingkan pencapaian pertumbuhan per November 2024 yang sebesar 7,27% YoY dengan nilai Rp 501,37 triliun.

Proyeksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang memperkirakan piutang pembiayaan tak bisa mencapai dobel digit benar terjadi. Bahkan, pertumbuhannya juga tak bisa mencapai yang diproyeksikan APPI sebesar 7%-8%. 

Baca Juga: Prospek Pembiayaan Alat Berat Tahun Ini Sulit Melesat

Sebelumnya, Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno tak memungkiri berbagai faktor menjadi pemicu melambatnya piutang pembiayaan multifinance, termasuk masalah pelemahan daya beli hingga penjualan kendaraan yang belum pulih.

"Posisinya, bisa 7%-8% pada 2025. Namun, kalau dobel digit, sulit," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (16/1).

Sementara itu, Mahendra menuturkan profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,75% dan NPF gross sebesar 2,70% per Desember 2024. 

Baik NPF net dan gross perusahaan pembiayaan tercatat membaik, jika dibandingkan pencapaian per November 2024 yang masing-masing sebesar 0,81% dan 2,71%.

Baca Juga: Penurunan Suku Bunga BI Belum Terlalu Berdampak bagi Mandala Finance

Adapun gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat meningkat di level 2,31 kali per Desember 2024 dari level 2,30 kali per November 2024. Meskipun demikian, angka itu masih jauh di bawah batas maksimum 10 kali. 

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman masih optimistis industri pembiayaan akan tetap tumbuh pada 2025. 

"Diharapkan industri multifinance akan tetap tumbuh pada 2025, termasuk untuk pembiayaan dengan skema Buy Now Pay Later (BNPL)," ujarnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (9/1).

Selanjutnya: Tak Ada Lagi Bonanza Harga Komoditas

Menarik Dibaca: Ini Pasangan Zodiak yang Tidak Cocok Bersama dengan Aries hingga Virgo!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×