kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PMN Untuk IFG dan IndonesiaRe Tak Masuk Dalam Nota Keuangan 2023


Kamis, 08 September 2022 / 23:43 WIB
PMN Untuk IFG dan IndonesiaRe Tak Masuk Dalam Nota Keuangan 2023
ILUSTRASI. PMN untuk beberapa BUMN yang diusulkan tak disetujui dalam Nota Keuangan 2023.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk beberapa BUMN yang diusulkan tak disetujui dalam Nota Keuangan 2023. Dua perusahaan diantaranya berasal dari industri asuransi yaitu IFG dan IndonesiaRe.

Adapun, untuk Holding Perasuransian, IFG sejatinya diusulkan untuk mendapat PMN senilai Rp 6 triliun. Rencananya, PMN tersebut bakal digunakan untuk penugasan KUR yang dijalankan oleh Askrindo dan Jamkrindo.

“Kemarin sepertinya belum disetujui, jadi ini hubungannya dengan KUR untuk sebagai Askrindo dan Jamkrindo, jadi bukan IFG-ya, Jiwasraya-nya,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja dengan DPR RI, Kamis (8/9).

Baca Juga: Erick Thohir: Terdapat Gap Rp 20,81 Triliun Pada Usulan PMN untuk BUMN

Sementara itu, PMN untuk perusahaan reasuransi IndonesiaRe senilai Rp 3 triliun juga mendapat nasib yang sama karena tidak disetujui. Padahal, Erick menyebut PMN tersebut digunakan untuk penguatan modal.

Lebih lanjut, Erick bilang penguatan modal diperlukan karena tujuannya agar bisa memperluas coverage reasuransi yang dikonsolidasikan agar bisa lebih murah jika hingga ke luar negeri.

Dalam hal ini, perlunya perbaikan tingkat kesehatan IndonesiaRe untuk mendapatkan rating internasional guna penguatan kapasitas bisnis perusahaan.

“Ini perlu penguatan daripada modal yang ada di dalam tetapi kemarin juga belum disetujui,” ujarnya.

Baca Juga: Kementerian BUMN Ajukan PMN Tambahan Sebesar Rp 7,88 Triliun untuk 6 BUMN

Hanya saja, Erick menyebut bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan bahwa cadangan investasi dapat diperoleh sebesar Rp 5,7 triliun. Menurutnya, dana cadangan tersebut bisa menjadi jalan keluar untuk menutup kebutuhan BUMN yang tak dapat restu PMN, diantaranya IFG dan IndonesiaRe.

“Tapi terus terang kami belum mendapat detail penggunaannya untuk apa saja, tapi bisa juga untuk keperluan yang saya jabarkan sebelumnya,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Erick pun meminta restu kepada DPR untuk menambah alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,88 triliun. Angka itu untuk menutup kebutuhan 6 BUMN termasuk IFG dan IndonesiaRe yang mencapai Rp 13,58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×