kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

PNM Berupaya Membantu Menekan Angka Kemiskinan


Selasa, 01 Oktober 2024 / 22:51 WIB
PNM Berupaya Membantu Menekan Angka Kemiskinan
ILUSTRASI. Direktur Utama PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi (tiga kanan) bersama Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta (dua kiri) berbincang dengan Kelompok PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). KONTAN/Baihaki/27/9/2024


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghapusan kemiskinan menjadi perhatian pemerintah dan organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesuai penetapan Sustainable Development Goals (SDGs) pertama perihal zero poverty.

Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengungkapkan strategi pemerintah dalam menekan angka kemiskinan ekstrem hingga titik nol. Melalui penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan melalui program pemberdayaan,serta perbaikan daerah ataupun lingkungan dengan kantong kemiskinan diyakini dapat mendukung inisiatif strategis tersebut.

"Indonesia bukan hanya harus tumbuh tinggi tapi juga inklusif salah satunya dengan program penghapusan kemiskinan, baik yang ekstrem maupun kemiskinan biasa," ungkap Arief dalam keterangannya, Selasa (1/10).

Salah satu pihak yang diberikan amanat dalam mendukung aspek peningkatan pendapatan adalah PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), perempuan prasejahtera diberikan pembiayaan dan pendampingan usaha agar mampu berdaya dan keluar dari kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

Baca Juga: Pasar Motor Baru Lesu, WOM Finance Alihkan Fokus Pembiayaan ke Segmen Ini

PNM mengajak jurnalis untuk turut melihat langsung potret kemiskinan ekstrem yang ada di Banyuwangi. Sebagai informasi, di Banyuwangi sendiri angka kemiskinan ekstrem sudah mencapai 0,29% dimana Provinsi Jawa Timur 0,66% dan persentase Nasional 0,83%.

Para jurnalis diajak untuk berinteraksi langsung dengan lansia penerima program Rantang Kasih bernama Mbah Marinah, seorang nenek berusia 103 tahun dan pelaku UMKM penyedia konsumsi yang mendukung program Rantang Kasih. Rantang Kasih sendiri merupakan program pemberian makanan siap saji bergizi kepada lansia setiap hari.

Selain itu, pada kesempatan ini nasabah PNM Mekaar bernama Ibu Sa'adi juga menjadi tujuan kunjungan rombongan. Awalnya Ibu Sa'adi merupakan pencari sapu lidi di hutan yang tinggal di Dusun Telemungsari, Kalipuro, Banyuwangi.

Di usianya yang sudah lanjut, Ia masih harus menjadi tulang punggung untuk mencukupi kebutuhan anak dan cucunya. Hingga akhirnya mengenal PNM Mekaar dan mengajukan pinjaman untuk membeli sayur pakis dari buruh tani di desa untuk selanjutnya dijual.

Berjuang dari nol, usaha Sa’adi kini melibatkan beberapa saudaranya untuk membantunya menyiapkan sayur pakis. Hasil usahanya mampu membawa cucunya duduk di bangku sekolah formal dan mencukupi kebutuhan keluarganya.

Baca Juga: Adira Finance (ADMF) Hadirkan SPKLU di Area Masjid Istiqlal

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengungkapkan harapannya agar pemberian modal finansial, intelektual dan sosial lewat program PNM Mekaar dapat menjadi solusi bagi kelompok subsisten untuk menaikkan taraf hidupnya.

Pembiayaan berbasis kelompok diyakini dapat mendorong social re-engineering, meningkatkan peran anggota kelompok untuk saling mendukung kemajuan usaha. “Mereka yang naik kelas harus tetap ada di ekosistem ini. Kalau bisa yang besar menarik yang kecil,” ungkap Arief.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×