kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

PNM catat pembiayaan tumbuh 85,64% yoy di Maret 2019


Minggu, 14 April 2019 / 15:13 WIB
PNM catat pembiayaan tumbuh 85,64% yoy di Maret 2019


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatatkan penyaluran pinjaman sebesar Rp 3,62 triliun hingga kuartal pertama 2019. Nilai ini tumbuh 85,64% yoy dari pencapaian Maret 2018 senilai Rp 1,95 triliun.

Adapun total outstanding pembiayaan PNM per Maret 2019 senilai Rp 12,54 triliun. Nilai ini tumbuh 68,9% yoy dari pencapaian outstanding kuartal 1-2018 senilai Rp 7,42 triliun.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan kenaikan penyaluran pinjaman berkat upaya perbaikan dan inovasi yang telah dilakukan PNM. Ia mengaku hal ini mampu mendorong peningkatan produktivitas PNM, maupun produktivitas setiap kantor dan jaringan.

"Sebetulnya penyaluran pinjaman belum terlalu agresif, mengingat fenomena pembiayaan di sektor mikro ultra atau super mikro, biasanya di awal tahun agak slow down. Sektor usaha pembiayaan diberikan ke berbagai sektor, baik PNM Usaha Mikro dan Kecil atau ULaMM dan PNM Mekaar atau Ultra Mikro dengan plafond antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per nasabah," ujar Arief kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Lanjut Arief penyerapan pembiayaan Mekaar lebih dominan hingga tiga bulan pertama tahun ini. Tecermin untuk pembiayaan Mekaar yang membidik sektor usaha ultra mikro. Pada Maret 2019 pembiayaan Mekaar tumbuh 94,06% yoy menjadi Rp 2,67 triliun. Sedangkan posisi yang sama tahun lalu Rp 1,38 triliun.

Adapun pembiayaan UlaMM tumbuh 64,82% yoy menjadi Rp 951 miliar. Posisi yang sama tahun lalu Rp 577 miliar. Kendati demikian outstanding pembiayaan UlaMM dan Mekaar per Maret 2019 memiliki komposisi hamper seimbang.

Per Maret 2019, outstanding pembiayaan UlaMM senilai Rp 6,23 triliun naik 45,56% yoy dari Rp 4,28 triliun. Sedangkan outstanting pembiayaan Mekaar senilai Rp 6,3 triliun atau tumbuh 100,64% yoy dari Rp 3,42 triliun.

"Jumlah nasabah atau pelaku yang diberi pinjaman juga bertambah. Mekaar semula tutup tahun Desember 2018 4 juta menjadi 4,41 juta di kuartal 1-2019. Sedangkan penyerapan PNM ULaMM bertambah 8,196 nasabah," papar Arief.

Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di posisi 1,60% pada Maret 2019. Arief mengaku kualitas pembiayaan semakin meningkat. Lantaran meningkatnya emotional relations antara Nasabah dan PNM. Serta terbangun melalui kegiatan Program Pengembangan Kapasitas Usaha.

PNM menargetkan total pembiayaan mencapai Rp 15,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat 10,48% dibandingkan realisasi tahun lalu, yaitu sebesar Rp 14,3 triliun.

Guna mencapai target tersebut, Arief mengaku akan menambah kantor cabang sebanyak 250 hingga 300 uni sepanjang tahun ini. Saat ini PNM Mekaar ada 1,770 Kantor dan PNM ULaMM memiliki 685 Kantor.

Selain itu, PNM akan menyediakan pendanaan sebesar Rp 9,7 triliun sampai Rp 10 triliun. Sumber pendanaan tersebut berasal dari penerbitan obligasi dan MTN 60%, sementara sisanya dari pinjaman perbankan dan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×