Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan penyaluran pembiayaan pada 2019 bisa mencapai Rp 15,3 triliun. Angka itu naik sekitar 7% dari capaian 2018 yang sebesar Rp 14,3 triliun. Target penyaluran pembiayaan itu masih berasal dari dua program unggulannya, yaitu PNM Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Untuk target nasabah pada 2019, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, perusahaannya menargetkan total nasabahnya bisa mencapai 4,37 juta. Hingga akhir tahun lalu, PNM mencatatkan total nasabahnya sebanyak 4,05 juta.
Arief mengatakan, kenaikan jumlah nasabah pada tahun ini tidak terlalu ekspansif seperti pada 2018. Penyebabnya, PNM ingin fokus pada peningkatan kapasitas dan kualitas nasabah yang sudah ada. “Bahkan diharapkan sebagian bisa naik kelas jadi nasabah perbankan,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (2/1).
Peningkatan kapasitas dan kualitas ini diimplementasikan melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang berbentuk pelatihan dan pendampingan. Contohnya adalah dengan membantu nasabah memperluas jaringan pemasaran dengan memanfaatkan saluran digital.
Demi mencapai target penyaluran pembiayaan tahun ini, PNM sudah memperhitungkan pendanaan yang harus tersedia, yaitu senilai Rp 9,7 triliun-Rp 10 triliun. Sumber pendanaan itu diproyeksi berasal dari penerbitan obligasi dan medium term notes (MTN) sebesar 60% serta dari pinjaman perbankan dan pemerintah sebesar 40%. “Di luar itu, menggunakan cash flow internal termasuk pengembalian atau angsuran dari nasabah,” kata dia.
Untuk mencapai target pembiayaan tahun ini, PNM akan meningkatkan produktifitas karyawan-karyawannya dan layanan yang berorientasi pada kebutuhan dan kearifan lokal nasabah. PNM juga akan meningkatkan efektifitas dengan terus berinovasi dalam pemanfaatan teknologi.
Sementara itu, untuk rasio kredit bermasalah alias tingkat non performing loan (NPL) pada 2019, PNM mengaku tidak terlalu khawatir, sebab NPL-nya pada 2018 cukup stabil dengan berada pada kisaran 1,33%. Menurut dia, untuk menjaga kualitas NPL, PNM akan terus menjalankan kegiatan pemberdayaan dan pendampingan usaha ada. Penyebabnya, kegiatan tersebut menjadi faktor utama dalam meningkatkan loyalitas nasabah dan berpengaruh pada kualitas kredit yang telah disalurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News