kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Porsi Kredit Berkelanjutkan di 4 Bank Besar Sudah Capai 25% dari Total Portofolio


Senin, 08 Mei 2023 / 18:21 WIB
Porsi Kredit Berkelanjutkan di 4 Bank Besar Sudah Capai 25% dari Total Portofolio
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang BCA Thamrin Jakarta, Jumat (2/7). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin gencar menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan alias Environment, Social, Governance (ESG). Terbukti penyaluran kredit ESG ini telah berkontribusi lebih dari 25% pada empat bank besar. 

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyatakan memiliki aspirasi menjadi bank terdepan dalam menerapkan ESG. Guna mencapai hal tersebut, Bank Mandiri mendorong praktik keberlanjutan sehingga penyaluran kredit ESG mencapai Rp 232 triliun per Maret 2023. 

“Nilai itu mencapai 25% dari total penyaluran kredit Bank Mandiri secara bank only. Angka ini menunjukkan peningkatan 13% year on year (YoY),” ujar Alexandra pada pekan lalu. 

Ia merinci, penyaluran kredit yang termasuk pada sektor pembiayaan hijau meningkat 12,6% yoy menjadi Rp 109 triliun atau 11,8% dari total kredit Bank Mandiri secara bank only. Rinciannya, sebanyak Rp 90,6 triliun untuk pertanian berkelanjutan, senilai Rp 8,5 untuk energi terbarukan. 

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Semakin Tinggi, Perbankan Konservatif Tempatkan Dananya di SBN

Lalu untuk produk ramah lingkungan sebesar Rp 3,9 triliun. Kemudian, Rp 3,1 triliun untuk kendaraan bersih dan lainnya seperti bangunan berkelanjutan senilai Rp 2,8 triliun. Sedangkan untuk segmen sosial seperti kepada usaha mikro dan UMKM sebanyak Rp 123 triliun. 

“Tidak hanya segmen wholesale, Bank Mandiri juga mendorong pertumbuhan berkelanjutan untuk segmen ritel melalui peluncuran produk  kredit serbaguna mikro dan kartu kredit khusus pembelian pembangkit listrik tenaga surya atap,” tambahnya. 

Selain itu, Bank Mandiri bersama perusahaan anak menyalurkan kredit kendaraan bermotor listrik berbasis. Lanjut ia, Bank Mandiri akan mendorong penyaluran kredit berkelanjutan terutama terkait program pemerintah dalam menuju ekonomi rendah karbon. 

Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada menjelaskan, berkomitmen mewujudkan pelaksanaan Keuangan Berkelanjutan. Salah satunya dengan, peningkatan Sustainable Portfolio dengan memberikan pembiayaan pada sektor usaha yang masuk dalam Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB). 

“Pada kuartal I 2023, Perseroan telah memberikan pembiayaan sebesar Rp179,4 triliun atau 28,5% dari total portofolio kredit BNI. Perseroan juga berkomitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan yang sejalan dengan agenda global,” ujar David.

Salah satu inisiatif Perseroan adalah memperkenalkan Sustainability Linked Loan (SLL), di mana BNI memberikan insentif bagi nasabah untuk memperbaiki aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam bisnis mereka.

Hingga Maret 2023, kredit berkelanjutan BNI sebanyak Rp 119,7 triliun untuk Pengembangan dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi. Kredit ini disalurkan kepada pelaku mikro dan UKM.

Ada nilai kredit Rp 3,1 triliun untuk pencegahan polusi, lalu Rp 19,4 triliun untuk pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dari Sumber Daya Alam Hayati dan Penggunaan Sumber Daya Lahan dan Penggunaan Lahan.

Kemudian, sebanyak Rp 11,1 triliun untuk energi terbarukan seperti Pembiayaan untuk pembangkit listrik tenaga air, surya & biogas. Juga sebanyak Rp 26,1 triliun untuk subsektor lainnya misalnya pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan.

Baca Juga: Rencana Rights Issue KB Bukopin Rp 12 Triliun Mendapat Restu OJK

Sedangkan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 11,9% YoY mencapai Rp 180,8 triliun di Maret 2023, berkontribusi hingga 25,0% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, BCA telah menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik sebesar Rp 327 miliar.

 “BCA juga memberikan promo suku bunga kredit bagi debitur komersial dan UKM yang bergerak pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan, serta menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini dengan suku bunga mulai dari 3,21% eff.p.a. bagi pengusaha wanita atau usaha dengan mayoritas karyawan wanita,” tambahnya. 

Ia menyatakan dukungan untuk ekonomi sirkular terus diperluas dengan inisiatif daur ulang plastik pembungkus uang, sehingga total limbah non-organik yang dikelola BCA mencapai 11 ton di kuartal I 2023, atau meningkat 319% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×