Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Porsi pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Bank Muamalat masih kecil, hanya 15% dari total pembiayaan ini. Hingga kini pembiayaan untuk korporasi masih mendominasi portofolio pembiayaan di Bank Muamalat.
Bank Muamalat juga belum menyalurkan pembiayaan mikro. Hingga kini, perusahaan hanya menyalurkan ke segmen UKM, dengan nilai pinjaman Rp 50 juta - Rp 500 juta. "Hanya saja jumlahnya belum besar dan akan kami tingkatkan secara bertahap," kata Endy di Jakarta, Selasa (30/6).
Pembiayaan Muamalat 60% mengalir ke korporasi. Sementara porsi pembiayaan UKM masih dibawah target dari Bank Indonesia (BI) yang mengharapkan minimal 20% yang diharapkan tercapai pada 2018. "Sementara ini porsi pembiayaan UKM kita baru 15%," ujar Endy.
Endy menampik Bank Muamalat enggan memasuki segmen UKM dengan lebih serius karena takut menghadapi risiko usaha yang lebih tinggi. Menurutnya, ini hanya semata karena Dewan Direksi lama Bank Muamalat memang lebih memilih segmen korporasi sebagai andalan utama bisnis.
"Karena debitur korporasi lebih sedikit dan nilai pinjamannya lebih besar. Sementara untuk UKM debiturnya lebih banyak dengan nilai pinjaman yang lebih kecil," pungkas Endy. Hingga Kuartal I-2015, jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Muamalat telah mencapai Rp 41 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News