kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Muamalat ingin turunkan kredit macet di bawah 5%


Rabu, 01 Juli 2015 / 13:13 WIB
Muamalat ingin turunkan kredit macet di bawah 5%


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat membuat rasio pembiayaan bermasalah alias Non Performing Finance (NPF) Bank Muamalat melonjak. Untuk itu, Bank Muamalat berharap tingkat NPF-nya dapat turun di bawah 5% pada akhir tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Muamalat di akhir Kuartal I 2015, NPF Gross meningkat dari 2,11% di Kuartal I 2014 menjadi 6,34% di Kuartal I 2015. Sementara itu, tingkat NPF Nett juga meningkat dari 1,56% di Kuartal I 2014 menjadi 4,73% di Kuartal I 2015.

Menurut Endy Abdurrahman, Direktur Utama Bank Muamalat, melonjaknya NPF merupakan kombinasi dari berbagai faktor. Antara lain beberapa sektor pertambangan seperti batubara mengalami kemerosotan.

"Ini berdampak kepada industri penunjangnya seperti industri jasa transportasi pengangkutan batu bara dan lain-lain," kata Endy di Jakarta, Selasa (30/6) kemarin.

Lesunya kegiatan ekonomi bahkan juga berimbas ke sektor pembiayaan konsumer seperti pembiayaan KPR dan pembiayaan otomotif. Ini tak lepas dari melemahnya daya beli masyarakat pada saat ini.

"Bahkan saya tak yakin pelonggaran Loan to Value (LTV) oleh Bank Indonesia akan berdampak positif. Ini seperti memberikan diskon pada orang yang memang sedang tidak punya uang, percuma," jelas Endy.

Berbagai kombinasi kondisi diatas inilah yang membuat tingkat NPF di Bank Muamalat mengalami lonjakan cukup signifikan. Oleh sebab itu, Bank Muamalat akan meningkatkan kehati-hatian dalam proses penyaluran pembiayaan sembari memperbaiki pembiayaan yang terlanjur bermasalah.

"Kami upayakan NPF kami sudah bisa turun dibawah 5% pada akhir tahun ini," pungkas Endy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×