Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Mayoritas portofolio Dana Pensiun PT Bank Rakyat Indonesia (Dapen BRI) ditempatkan pada instrumen surat utang alias obligasi korporasi.
Mudjiharno Sudjono, Direktur Utama Dana Pensiun BRI mengatakan, dana kelolaan per April 2016 sebesar Rp 14,859 triliun. Dana kelolaan tersebut diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi. Saat ini, alokasi terbesar masih dibenamkan pada obligasi korporasi sebanyak Rp 3,305 triliun atau 22,2%.
Porsi investasi terbesar kedua diparkirkan pada instrumen saham sebanyak Rp 2,952 triliun atau 19,8% dari total portofolio. Porsi terbesar ketiga dialokasikan pada surat berharga negara (SBN) sebanyak Rp 2,919 triliun.
"Kami telah meningkatkan porsi SBN dari tahun lalu sebesar 13,77% dari total portofolio menjadi saat ini 19,64%. Hal ini untuk memenuhi aturan dari Otoritas Jasa Keuangan yang mewajibakan kepemilikan SBN 20%," terang Mudjiharno kepada KONTAN, Senin (30/5).
Adapun investasi dana pensiun BRI lainnya dibenamkan pada tanah dan bangunan sebanyak Rp 2,149 triliun. Adapula penempatan langsung sebesar Rp 1,533 triliun. Pihaknya juga memarkirkan investasi pada deposito sebanyak Rp 1,068 triliun.
Instrumen reksadana juga dijadikan pilihan dengan besaran investasi Rp 793,7 miliar. Sisanya berupa instrumen kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) sebanyak Rp 30 miliar dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News