kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Potensi Besar, Bankir Targetkan Bisnis Cash Management Naik Dua Digit di 2023


Senin, 16 Januari 2023 / 05:45 WIB
Potensi Besar, Bankir Targetkan Bisnis Cash Management Naik Dua Digit di 2023


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi membuat bank optimistis bisnis cash management bisa tumbuh dua digit di 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atawa BTN (BBTN) melihat cash management sebagai motor utama untuk mendapatkan dana murah. 

SEVP Wholesale Banking BTN Benny Yoslim menyatakan telah menetapkan pengembangan cash management sebagai salah satu program inisiatif prioritas di tahun 2023. Guna mendukung itu, BTN sudah membentuk divisi khusus yg bertanggung jawab menangani cash management korporasi di kuartal keempat 2022. 

“Adapun target kami di 2023 adalah menumbuhkan transaksi cash management minimal 30%,” ujar Benny kepada Kontan.co.id pada akhir pekan. 

Ke depan, BTN akan menyasar penanganan transaksi ekosistem perumahan secara end to end mulai dari transaksi pembeli perumahan, developer, kontraktor sampai dengan supplier bahan bangunan. Adapun realisasi nominal transaksi cash management bertumbuh 29% mencapai Rp 88 triliun per Desember 2022. 

Baca Juga: Pendapatan Bank Besar di AS Berpotensi Tertekan Saat Bunga The Fed Naik

Adapun Sekretaris Perusahaan Bank BNI Okki Rushartomo optimistis dapat meningkatkan transaksi bisnis cash management hingga 15% di 2023. Selain itu, BNI menargetkan nilai transaksi cash management sebesar lebih dari 40%. 

“Keyakinan tersebut diperkuat dengan peningkatan realisasi transaksi cash management BNI pada November 2022, di mana jumlah transaksi meningkat sebesar 12% dan nilai transaksi meningkat sebesar 34% secara YoY,” ujar Okki. 

Okki mengatakan saat ini kondisi perekonomian Indonesia berada pada posisi stabil. Baik dari sisi makroekonomi, fiskal-moneter, dan dari kondisi sektor keuangan secara umum. 

“Tentunya kami optimistis memandang potensi bisnis tahun ini. BNI telah mempersiapkan berbagai solusi transaksional digital untuk seluruh nasabah korporasi dan komersial,” kata dia.  

Baca Juga: BNI Proyeksikan Nilai Transaksi Cash Management Naik 40% di Sepanjang 2023

Okki menjelaskan, BNI akan terus menghadirkan sejumlah solusi andalan pada 2023 seperti Giro Multi-Currency, yaitu rekening yang dapat memudahkan transaksional dalam berbagai mata uang asing, dengan cukup membuka satu rekening giro. 

Selain itu, ada juga solusi API Corporate Disbursement yang ditujukan untuk solusi pembayaran dalam frekuensi dan volume yang tinggi. BNI juga memiliki BNIDirect KCLN yang memudahkan Indonesian related company di luar negeri untuk melakukan berbagai transaksi, dan all New BNIDirect Platform yang memudahkan nasabah dengan berbagai fitur terbarunya. 

“Beberapa fitur baru tersebut di antaranya adalah Single Sign On, manajemen keuangan perusahaan dari satu platform, dan Digital Onboarding,” kata Okki. 

Baca Juga: Teka-Teki Merger Bank, 5 Bank Swasta Belum Beri Keterbukaan Penuhi Aturan Modal Inti

Cash Management Division Head Bank OCBC NISP Amran Setiawan menyatakan optimistis bisnis cash management di tahun 2023 tetap tumbuh meskipun ada tantangan kenaikan suku bunga. Ia melihat terdapat prospek yang cukup besar dari sektor logistik, kesehatan, dan pendidikan. 

Ia menyatakan secara kinerja, bisnis wholesale diukur dari pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) maupun dari pendapatan berbasis komisi atau fee based income. Arman mengklaim kinerja bisnis cash management di tahun lalu melebihi target yang telah ditetapkan.  

“Sebelum pandemi, kinerja bisnis cash management mengalami pertumbuhan satu digit, pada 2023 ini kami optimistis bisa tumbuh dua digit. Pada 2022 juga sudah tumbuh dua digit,” ujar Amran.

Baca Juga: Loan at Risk Bank Terus Melandai, Ini Penyebabnya

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyebut nilai transaksi cash management Bank Mandiri tumbuh 25% yoy menjadi lebih dari Rp 9.963 triliun. Peningkatan pertumbuhan tersebut didukung dengan peningkatan penggunaan Kopra by Mandiri. 

“Kami sendiri memperkirakan pada tahun ini, layanan cash management akan kembali menjadi fitur unggulan pada super platform Kopra by Mandiri, yang merupakan flag-ship layanan digital transaksional segmen wholesale perseroan,” papar Rudi. 

Dia optimis transaksi cash management yang dilakukan nasabah user Kopra by Mandiri akan dapat meningkat dan tumbuh signifikan. Mengingat sektor usaha domestik diperkirakan masih akan ekspansif seiring proyeksi positif pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Rudi melanjutkan, Bank Mandiri terus berinovasi mengembangkan fitur-fitur terbaru untuk menjawab kebutuhan nasabah melalui Kopra by Mandiri. Beberapa kemudahan yang diberikan kepada nasabah yaitu layanan pembukaan rekening giro secara online termasuk paket kanal transaksi yang dibutuhkan. 

“Tidak hanya itu, melalui Financial Consolidated Dashboard pada Kopra by Mandiri, nasabah memiliki keluasan visi dan kontrol atas keseluruhan aktivitas transaksi dan posisi dana keuangan. Semua kemudahan Kopra by Mandiri tersebut saat ini juga dapat diakses melalui varian mobile apps yang lebih praktis dan nyaman bagi para pelaku bisnis dimanapun dan kapanpun,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×