kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Potensi besar, BRI buka cabang di Bandar Lampung


Selasa, 17 Juni 2014 / 18:07 WIB
Potensi besar, BRI buka cabang di Bandar Lampung
ILUSTRASI. Sweet Home 2, The Glory 2, D.P. 2 hingga Gyeongseong Creature , ini daftar drama Korea terbaru yang tayang di Netflix sepanjang tahun 2023.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membuka cabang di Bandar Lampung untuk wilayah Lampung dan Bengkulu.

Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, wilayah ini memiliki aktivitas dan volume bisnis perbankan yang tinggi. Seperti pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit. 

Berdasarkan pertimbangan itu, manajemen mengambil keputusan untuk melakukan pemekaran wilayah sekaligus mendirikan satu Kanwil, yaitu Kanwil BRI Bandar Lampung. 

Budi menambahkan, dengan pemisahan Kanwil BRI Palembang dan Kanwil BRI Bandar Lampung membuat masing-masing wilayah fokus pada pengelolaan bisnis di wilayah tersebut. Misalnya, untuk wilayah Lampung sektor yang dibidik adalah pertanian, perdagangan, hotel, restoran dan energi.

"Potensi bisnis di wilayah Provinsi Lampung dan Bengkulu terus meningkat," kata Budi, Selasa (17/6).

BRI mencatat untuk kedua wilayah tersebut, DPK tumbuh 18% menjadi Rp 7,42 triliun per Maret 2014, namun kredit hanya tumbuh 0,04% menjadi Rp 9,18 triliun pada Maret 2014. 

Ini menjadi peluang BRI untuk meningkatkan pertumbuhan kredit di dua wilayah tersebut. Pasalnya, pertumbuhan kredit sebesar 0,04% mampu mencetak pertumbuhan laba 37,2% menjadi Rp 352,22 miliar pada Maret 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×