Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Laju bisnis asuransi mikro diyakini bakal makin kencang. Hal ini didukung terus berbenahnya industri dan regulator agar bisa mengakses pasar yang lebih besar.
Dengan prospek yang ada saat ini, Direktur IKNB Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mochammad Muchlasin bilang pihaknya optimis secara total industri bisa mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 17,4% dari penjualan produk asuransi mikro. "Kita berharap kalau bisa tembus Rp 1 triliun," kata dia belum lama ini.
Di tahun lalu sendiri, OJK mencatat perolehan premi dari asuransi mikro mencapai Rp 851,5 miliar.
Sedangkan dalam enam bulan pertama 2015, perolehan premi industri sudah melewati kinerja di tahun kemarin yakni menembus Rp 876,3 miliar. Artinya di semester kedua industri butuh tambahan premi Rp 123,7 miliar untuk memenuhi harapan tahun ini.
Untuk itu, sejumlah agenda pun sudah disiapkan. Salah satunya dengan menyelenggarakan pasar asuransi mikro untuk mempertemukan demand dan supply asuransi mikro dengan menyasar koperasi, nasabah BPR, UMKM dan komunitas. "Kita akan selenggarakan di Oktober nanti," katanya.
Lembaga mikro seperti koperasi memang menjadi salah satu kanal yang diincar untuk menggenjot penetrasi pasar asuransi mikro. Regulator menargetkan 104.000 koperasi simpan pinjam bisa bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk memasarkan produk asuransi murah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News