Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Harga Properti Residensial (SPHR) Bank Indonesia mencatat penurunan penjualan properti hunian sebesar 3,80% secara tahunan (YoY) pada kuartal II-2025. Kondisi ini berpotensi menekan pertumbuhan premi asuransi properti di segmen rumah.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan menjelaskan bahwa sebagian besar polis asuransi rumah baru diperoleh bersamaan dengan transaksi pembelian properti.
"Penurunan penjualan properti hunian tentu memiliki potensi menekan pertumbuhan premi asuransi properti di segmen rumah," terang Budi kepada Kontan, (12/8).
Baca Juga: Jasindo Catat Klaim Asuransi Properti Naik 24,62% pada Semester I-2025
Meski begitu, dampak tersebut dinilai relatif terbatas terhadap total premi asuransi properti secara keseluruhan. Hal ini karena portofolio asuransi properti juga mencakup segmen komersial dan industri yang memiliki dinamika berbeda.
"Peluang pertumbuhan tetap ada pada segmen lain seperti asuransi gedung perkantoran, pabrik, pusat perbelanjaan, dan infrastruktur yang cenderung dipicu oleh proyek investasi dan pembangunan," jelasnya.
Meski tidak menjelaskan secara detail target angka pertumbuhannya, AAUI optimistis industri asuransi umum dapat mempertahankan tren pertumbuhan premi asuransi properti pada sisa tahun 2025.
“Strateginya antara lain adalah meningkatkan penetrasi di segmen komersial, industri, dan infrastruktur; mendorong inovasi produk seperti perlindungan properti berbasis parametric; serta memperluas jaminan risiko khusus,” tutupnya.
Baca Juga: Premi Tetap Naik Kendati Pasar Properti Tengah Turun
Selanjutnya: Kinerjanya Melambat Semester I, Medialoka Hermina (HEAL) Siapkan Strategi Berikut!
Menarik Dibaca: Tengok Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Rabu 13 Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News