kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Premi Axa Mandiri tumbuh 16,9% di 2012


Selasa, 30 April 2013 / 11:16 WIB
Premi Axa Mandiri tumbuh 16,9% di 2012
ILUSTRASI. Supaya tubuh kembali sehat, obat radang tenggorokan perlu segera Anda konsumsi.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. PT Axa Mandiri membukukan laba Rp 1,04 triliun tahun 2012 lalu. Ini naik 19,9% dari Rp 846 miliar dibanding tahun sebelumnya.

"Pertama kali laba kami mencapai Rp 1 triliun," sebut Presiden Direktur AXA Mandiri Jon Sandham, pada paparan kinerja 2012, Selasa, (30/4).

Ia menyebut bahwa naiknya laba tersebut ditopang beberapa hal. Salah satunya adalah kesuksesan kerja sama selama 10 tahun dengan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang merupakan bank terbesar di Indonesia. Di situ, AXA Mandiri masih memiliki pasar yang besar karena bisa merangkul 15 juta hingga 20 juta nasabah Bank Mandiri sebagai pemegang polis.

Chief Financial Officer AXA Mandiri, Iwan Pasila mengatakan bahwa premi AXA tumbuh 16,9% dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 5,6 triliun. Tapi, pembayaran klaim juga meningkat 19,1% dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,4 triliun. Jumlah tertanggung pun naik 10% dari 1,7 juta jiwa menjadi 1,9 jiwa.

Dana kelola AXA Mandiri tumbuh setinggi 30,2%. Pada akhir 2011, dana kelolaannya yakni Rp 10,6 triliun. Lalu di pengujung 2012 menjadi Rp 13,8 triliun. Iwan menjelaskan bahwa dana kelola ini adalah aset dalam bentuk investasi atau unitlink.

Selanjutnya, aset perusahaan ini tercatat meningkat 23,6% dari Rp 11,5 triliun menjadi Rp 14,3 triliun. Ekuitas juga tumbuh tinggi yakni 47,2% dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,6 triliun.

Meski begitu, Risk Based Capital (RBC) konvensional tercatat menurun dari sekitar 550% di tahun 2011 menjadi 368% di 2012. Iwan mengaku bahwa turunnya RBC ini karena pihaknya menerapkan regulasi baru.

Lalu RBC syariah berada di posisi 81%. "Ini jauh di atas ketentuan regulator yakni 15%," aku Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×