Reporter: Dessy Rosalina |
JAKARTA. Belakangan, aturan Bank Indonesia (BI) terus mendorong perbankan agar menurunkan suku bunga. Mengantisipasi penurunan itu, perbankan mengatur strategi agar laba tetap gemuk
Salah satu strategi bankir adalah mengatrol pos pendapatan biaya alias fee based income. Bank Central Asia (BCA) misalnya berniat mengerek fee based sekitar 10%-15% hingga akhir tahun. Mengutip data BI, tahun lalu BCA mengempit sekitar Rp 10,8 triliun dari lini pendapatan ini.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan selama ini kantong fee based income berasal dari biaya transaksi dan biaya administrasi tabungan. "Kontribusinya lebih dari 60% ke total fee based income," ujar dia.
Kontributor lain, komisi dari pemasaran produk bancassurance. Namun, masih sangat minim, sekitar 5%. Nah, tahun ini rencananya ada penambahan beberapa produk asuransi baru.
Jahja tidak menargetkan penambahan jumlah nasabah secara spesifik di sepanjang tahun ini. Maklum, likuiditas BCA terbilang melimpah, sehingga tak perlu ngotot meraup dana pihak ketiga (DPK)
Bank Mandiri tak mau kalah. Pahala Nugraha Mansuri, Direktur Keuangan Bank Mandiri, mengatakan pihaknya membidik pertumbuhan fee based income sebesar 25% pada tahun ini.
Bank terbesar dari sisi aset tersebut akan menggenjot pendapatan biaya dari sektor konstruksi lewat bank garansi. "Fee dari AXA Mandiri dan Mandiri Sekuritas diharapkan bisa menyumbang signifikan," ujar dia.
Catatan saja, pada 2011 fee based income Mandiri melonjak karena ada penerimaan hasil penjualan saham PT Garuda Indonesia Tbk(GIAA) senilai Rp 1,4 triliun.
Direktur Utama OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan tahun ini pihaknya memasang target kenaikan fee based income sebanyak 25%. Tahun lalu, pos pendapatan biaya OCBC NISP sebesar Rp 836 miliar.
Demi mencapai target itu, OCBC NISP menyiapkan sejumlah rencana. Pertama, meluncurkan sekitar 15 produk dan jasa baru. Selanjutnya, lebih intens melakukan penjualan silang atawa cross selling beberapa produk perbankan.
Tahun lalu, OCBC NISP menelurkan sekitar 12 produk. Tahun ini, lebih menggenjot pemasaran produk bancassurance dan wealth management.
Di sepanjang 2012 lalu, kontribusi terbesar OCBC NISP di pos fee based income berasal dari forex income dan trade finance. Kemudian, komisi dari bancassurance dan wealth management. "Empat segmen tersebut menyumbang separuh dari total fee based income," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News