kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

Premi baru properti & bermotor berlaku 1 Februari


Rabu, 15 Januari 2014 / 17:01 WIB
Premi baru properti & bermotor berlaku 1 Februari
ILUSTRASI. Usus buntu


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Persaingan banting harga tarif premi asuransi umum sepertinya akan segera berakhir. Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan akan menetapkan tarif premi baru khusus untuk asuransi properti dan kendaraan bermotor.

Penetapan tarif itu dikeluarkan dalam Surat Edaran No.06/D.05/2013 tertanggal 31 Desember tentang penetapan tarif premi, serta ketentuan biaya akuisisi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan asuransi harta benda, serta jenis risiko khusus meliputi banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami 2014. Penetapan tarif itu berlaku per 1 Februari 2014.

Penetapan itu berdasarkan hasil riset dan kajian yang berasal statistik dan data-data di masa lampau. Tarif tersebut memiliki batas minimum dan maksimum yang dinilai ideal untuk kesehatan industri asuransi.

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank dan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan mengatakan bahwa penetapan tarif baru untuk asuransi property dan kendaraan bermotor ini untuk menghentikan perang tarif di industri asuransi.

"Banyak perusahaan yang tarif preminya rendah sekali, saat klaim mereka menjadi tidak ada dana. Ini yang bahaya untuk konsumen," ujar Firdaus pada Rabu (15/1). Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk penetapan tarif tersebut.

Ia juga menegaskan kepada industri asuransi umum agar mematuhi aturan tersebut. Apabila OJK mengetahui perusahaan tak mematuhi tarif, OJK akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×